KOMPAS.com – Penyakit Tuberkulosis atau TBC merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV.
Dikutip dari laman Kemkes, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, kasus TBC di Indonesia mencapai 1 juta kasus.
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC bisa menyerang berbagai organ tubuh, terutama bagian paru-paru.
Bagaimana gejala awal penyakit TBC?
Baca juga: TBC pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Pengobatannya
Dikutip dari CDC, saat seseorang terinfeksi bakteri penyebab TBC dan sistem kekebalan tubuhnya tak mampu menghentikan pertumbuhannya, maka kondisi inilah yang kemudian disebut dengan penyakit TBC.
Seseorang mungkin mengembangkan penyakit TBC beberapa minggu setelah terinfeksi. Namun pada beberapa orang mungkin akan sakit beberapa tahun, kemudian ketika sistem kekebalan tubuhnya melemah karena alasan yang lain.
Gejala TBC bisa bermacam-macam tergantung di mana bakteri tersebut tumbuh.
Pada TBC paru misalnya, beberapa gejala awal TBC yang bisa muncul, di antaranya:
Adapun sejumlah gejala lain yang menyertai penyakit TBC, antara lain:
Baca juga: WHO Soroti Tuberkulosis di Indonesia dan Penanganannya Saat Pandemi
Pada dasarnya tidak semua orang yang terinfeksi bakteri TBC akan menjadi sakit.
CDC menyampaikan, TBC bisa dibedakan dalam dua kondisi, salah satunya infeksi TBC laten.
TB Laten atau TBC Laten adalah saat bakteri bisa hidup dalam tubuh seseorang tanpa membuatnya sakit karena tubuh mampu melawan bakteri dan menghentikan pertumbuhannya.
Seseorang yang mengalami infeksi TBC laten, maka:
Baca juga: Apakah TBC Otak Bisa Sembuh?
Gejala TBC, antara lain demam, penurunan berat badan yang tak bisa dijelaskan, keringat malam yang basah kuyup, maupun batuk yang terus-menerus.