Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Dioperasikannya Jalur Kereta Api Pertama di Indonesia

Kompas.com - 10/08/2022, 10:03 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 155 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 10 Agustus 1867, jalur kereta api pertama di Indonesia resmi beroperasi.

Dikutip dari KAI, jalur kereta api pertama di Indonesia dinamai jalur lintas Tanggung-Kemijen.

Jalur tersebut menghubungkan dua stasiun di Jawa Tengah, yakni Stasiun Samarang di Semarang dengan Stasiun Tanggung di Kabupaten Grobogan.

Baca juga: Syarat Terbaru Naik Kereta Api Mulai 17 Juli 2022, Apa Saja?

Pembangunan jalur kereta api ini dipegang oleh perusahaan kereta api swasta asal Belanda bernama Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Selain diperuntukkan untuk angkutan hasil bumi, jalur tersebut juga digunakan sebagai alat transportasi manusia.

Setelah itu, NIS melanjutkan pembangunan jalur kereta api ke Yogyakarta dan Surakarta yang selesai pada 1872.

Baca juga: Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cuma 46 Menit, Berapa Kecepatannya?


Jalur kereta api pertama

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Jumat (27/5) dan Sabtu (28/5) melakukan kunjungan kerja ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengecek progres proyek KA Makassar – Parepare yang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN).Kementerian Perhubungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Jumat (27/5) dan Sabtu (28/5) melakukan kunjungan kerja ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengecek progres proyek KA Makassar – Parepare yang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dikutip dari Kemendikbud, Semarang–Tanggung merupakan dua kota yang pertama kali terkoneksi melalui jalur kereta api di Indonesia.

Jalur tersebut mulai dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864.

Jalur sepanjang 25 kilometer dan lebar 1.435 milimeter tersebut turut melewati dua stasiun pemberhentian yakni Stasiun Brumbung dan Stasiun Alastua.

Baca juga: Harga Tiket Kereta Api Jakarta-Solo

Setelah memakan waktu tiga tahun masa pembangunan, jalur Tanggung-Kemijen kemudian selesai dibangun dan mulai beroperasi pada 10 Agustus 1867.

Pembangunan dan pengelolaan jalur itu dilakukan oleh NIS yang merupakan kantor perkeretaapian pertama di Indonesia dengan berpusat di Semarang.

NIS memberlakukan tarif naik kereta api Semarang-Tanggung mulai dari 0,45 gulden, 1,5 gulden hingga 3 gulden sesuai dengan kelas yang dipesan.

Baca juga: Cara Dapat Promo Merdeka KAI, Harga Tiket KA Mulai Rp 17.000

Jalur kereta api Jakarta-Bogor ditunjukkan garis berwarna merah sedangkan letak Halte CItayam ditandai lingkaran berwarna biru, peta tahun 1913Heritage KAI Jalur kereta api Jakarta-Bogor ditunjukkan garis berwarna merah sedangkan letak Halte CItayam ditandai lingkaran berwarna biru, peta tahun 1913

Kereta api di jalur tersebut tidak hanya digunakan untuk manusia berpergian, namun juga hewan ternak, hasil bumi, pedati, hingga gerobak dapat dinaikkan ke dalam kereta.

Kereta api Semarang-Tanggung beroperasi dua kali sehari pada pagi dan sore dengan waktu tempuh selama 1 jam.

Halaman:

Terkini Lainnya

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Tren
Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Tren
Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Kisah Pilu Bayi Sebatang Kara di Gaza, Lahir dari Rahim Ibu yang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com