Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kelirumologi Perang Rusia-Ukraina

Kompas.com - 26/07/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KORAN Rusia, Pravda edisi 22 Juli 2022, memberitakan bahwa koran Jerman, Die Welt telah mempublikasikan artikel jurnalis Jerman, Jacques Schuster sebagai telaah kelirumologi terhadap perang Rusia versus Ukraina.

Di samping pada hakikatnya perang an sich merupakan kekeliruan, menurut Jacques Schuster, minimal ada tiga kekeliruan tafsir terhadap konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina.

Kekeliruan pertama adalah adanya anggapan bahwa Putin yang memiliki kekuatan militer berlipat ganda melibihi Zelenskyy akan berkenan mengalah terhadap tekanan Amerika Serikat dan para sekutunya melalui sanksi ekonomi agar menghentikan agresi militer terhadap
Ukraina.

Apalagi terbukti setelah blokade ekonomi oleh USA cs, omzet ekspor minyak dan gas bumi alih-alih merosot, malah meningkat.

Kekeliruan ke dua adalah keyakinan bahwa tidak akan ada yang mendukung Rusia dalam melakukan agresi militer terhadap Ukraina yang sudah terbukti keliru bahwa China dan India jelas lebih berpihak ke Rusia ketimbang Ukrania bersama Amerika Serikat dan para sekutunya.

Kekeliruan ke tiga adalah anggapan atau harapan bahwa negara-negara Amerika Latin, Afrika dan Asia-Pasifik termasuk Indonesia bisa bebas terlepas dari dampak langsung maupun tidak langsung kemelut pertikaian bersenjata antara Rusia dan Ukraina akibat proses globalisasi sudah mengubah bukan hanya wajah, namun juga sukma peradaban planet bumi secara menyeluruh.

Maka pada hakikatnya solusi yang terbaik demi menghindari mahaprahara Perang Dunia III adalah seluruh dunia bukan terbatas hanya negara-negara Eropa dan Amerika Utara saja, tetapi juga negara-negara Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Asia dan Pasifik berkenan duduk bersama demi bersatu padu menjalin musyawarah mufakat menghentikan konflik bersenjata yang dengan alasan apa pun juga jelas jauh lebih banyak mudarat ketimbang manfaat bagi kesejahteraan seluruh umat manusia di planet bumi yang cuma satu bahkan satu-satunya ini.

Satu di antara sekian banyak kesempatan untuk mempertemukan negara-negara Eropa, Asia, Pasifik, Afrika, Amerika Utara, Tengah dan Selatan secara serentak pada suatu lokasi dan saat bersamaan sebenarnya adalah KTT G-20 yang diketuai oleh Indonesia untuk diselenggarakan di pulau Bali 15-16 November 2022. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Mana Saja?

Daftar 10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Mana Saja?

Tren
Potensi Khasiat Buah Delima untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat

Potensi Khasiat Buah Delima untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat

Tren
Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara

Erupsi Gunung Ruang Berpotensi Ganggu Penerbangan di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara

Tren
Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Ratusan Kerbau di OKI Mati Terkena Penyakit Ngorok, Apa Itu?

Tren
Kronologi Dua Pengunjung Ragunan Tertimpa Dahan Pohon, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Kronologi Dua Pengunjung Ragunan Tertimpa Dahan Pohon, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Tren
5 Fakta Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ternyata Adik Pensiunan TNI

5 Fakta Pengemudi Fortuner Arogan Ditangkap, Ternyata Adik Pensiunan TNI

Tren
Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Dubai Banjir, KJRI Berikan Bantuan ke WNI yang Terjebak di Bandara

Tren
Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Rincian Harga Paket Layanan eSIM XL, Paling Murah Rp 40.000

Tren
Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Warganet Soroti Persyaratan Rekrutmen PT KAI, Disebut Pakai Standar Tinggi

Tren
OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

OJK Terbitkan Daftar 537 Pinjol Ilegal per 31 Maret 2024, Berikut Rinciannya

Tren
Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Perempuan Brasil Bawa Mayat dengan Kursi Roda ke Bank untuk Buat Pinjaman

Tren
KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee 2024, Ini Syarat, Kriteria Pelamar, dan Tahapannya

Tren
Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Tren
Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Dekan FEB Unas Diduga Catut Nama Dosen Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Buka Suara

Tren
Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Apakah Info Penghasilan di Laman SSCASN Hanya Gaji Pokok? Ini Kata BKN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com