Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Bangkrut, Warga Duduki Istana sampai Presiden Melarikan Diri

Kompas.com - 13/07/2022, 13:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sri Lanka mengalami kebangkrutan karena krisis ekonomi terburuk sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 1948.

Krisis ekonomi ini membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari lantaran minimnya bahan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan di negara ini.

Imbasnya, ribuan penduduk pun berdemonstrasi dan menerobos Istana Kepresidenan, kediaman resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa di Colombo, pada Sabtu (9/7/2022).

Berikut sejumlah fakta kondisi terbaru Sri Lanka:

Baca juga: Kenapa Sri Lanka Bisa Krisis dan Bangkrut sampai Warga Duduki Istana Presiden?

1. Warga duduki kediaman presiden

Sebagaimana diberitakan Kompas.com(10/7/2022), ribuan warga yang marah dan tidak puas menyerbu Istana Kepresidenan Sri Lanka pada Sabtu (9/7/2022).

Mereka berhasil mendobrak barikade dan memanjat gerbang tinggi dengan bantuan truk polisi yang dirampas.

Saat para pengunjuk rasa menyerbu ke depan, para petugas polisi dan tentara tetap menjaga kediaman presiden, tanpa berusaha menyingkirkan warga.

Warga terlihat menikmati fasilitas di kediaman presiden, dari berolahraga di gym, berenang dan bermain air di kolam renang, hingga melahap makanan di dapur presiden.

Beberapa orang juga bergiliran untuk duduk di tempat tidur dan sofa-sofa mewah milik Presiden Rajapaksa.

Adapun Presiden Rajapaksa, dilaporkan telah melarikan diri beberapa saat sebelum massa berhasil menerobos masuk Istana Kepresidenan.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Kabur, Parlemen Belum Terima Surat Pengunduran Diri

2. Presiden dituntut mengundurkan diri

Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa saat menandatangani dokumen dalam upacara penyumpahan di kuil sakral Budha Kelaniya Raja Maha, luar ibu kota Colombo, 9 Agustus 2020. PM Sri Lanka mundur pada Senin (9/5/2022) buntut dari krisis ekonomi parah dan demo besar yang melanda negara.AFP/ISHARA S KODIKARA Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa saat menandatangani dokumen dalam upacara penyumpahan di kuil sakral Budha Kelaniya Raja Maha, luar ibu kota Colombo, 9 Agustus 2020. PM Sri Lanka mundur pada Senin (9/5/2022) buntut dari krisis ekonomi parah dan demo besar yang melanda negara.
Dilansir dari India Times (9/7/2022), Presiden Gotabaya Rajapaksa akan mengundurkan diri pada 13 Juli 2022.

Hal tersebut diinformasikan oleh Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena pada Sabtu (9/7/2022) malam.

Rajapaksa memberi tahu keputusan ini, usai Abeywardena menuliskan permintaan pengunduran diri presiden setelah pertemuan para pemimpin partai yang diadakan pada Sabtu petang.

Adapun dalam rapat, para pemimpin partai telah menuntut pengunduran diri segera Presiden Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Tuntutan tersebut sekaligus memberi jalan bagi Abeywardena untuk menjabat sebagai presiden sementara, sampai parlemen menunjuk seorang pengganti.

Baca juga: Krisis Sri Lanka: Demonstran Berenang dan Menggelar Barbeque di Kediaman Presiden dan Perdana Menteri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com