DENGAN penuh kerendahan hati dan rasa syukur, saya menyampaikan doa syukur atas perkenan Yang Maha Kasih mengabulkan permohonan yang tersurat dan tersirat di dalam Doa untuk Presiden Jokowi.
Saya bersyukur-alhamdullilah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara dan para pengiring selamat dan sehat walafiat setelah menempuh perjalanan penuh dengan marabahaya untuk menjumpai Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Kiev dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moskwa.
Semoga setelah berjumpa dengan Presiden Jokowi yang tulus mengharapkan perdamaian dunia demi keselamatan dan kesejahteraan umat manusia, Presiden Zelensky maupun Presiden Putin tersentuh lubuk sanubari serta nurani kemanusiaannya untuk kemudian berkenan bersikap ojo dumeh menghentikan konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina.
Baca juga: Kenapa Putin Tidak Pakai Meja Panjang Saat Bertemu Jokowi di Rusia?
Diharapkan kedua pemimpin kedua bangsa tidak tega hati mengumbar angkara murka kerakusan dan kekuasaan yang jelas tidak selaras dengan makna luhur yang terkandung di dalam nurani kemanusiaan yang adil dan beradab seluruh umat manusia di planet Bumi.
Insya Allah, seluruh pemimpin negara di marcapada berkenan menghayati serta mewujudlan makna luhur yang terkandung di dalam hadits Jihad Al Nafs di mana Al Sukuni meriwayatkan dari Abu Abdillah Al Shadiq tentang Nabi Muhammad SAW menyambut pasukan sariyyah kembali setelah memenangkan peperangan. Beliau bersabda, "Selamat datang wahai orang-orang yang telah melaksanakan jihad kecil tetapi masih harus melaksanakan jihad akbar!".
Ketika para umat bertanya tentang makna sabda itu, Rasul SAW menjawab, "Jihad kecil adalah perjuangan menaklukkan musuh. Jihad akbar adalah jihad Al-Nafs, perjuangan menaklukkan diri sendiri!”.
Apabila seluruh pemimpin dunia berkenan berbekal kearifan ojo dumeh serta Jihad Al Nafs maka layak diharapkan oleh seluruh umat manusia bahwa tragedi kemanusiaan akibat pagebluk Spanyol yang telah terbukti berkembang pada belahan pertama abad XX menjadi krisis ekonomi global kemudian meletuskan Perang Dunia II tidak akan terulang kembali terjadi pada belahan pertama abad XXI.
Merdeka!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.