Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 118 Orang Tewas pada Kecelakaan Pesawat British European Airways

Kompas.com - 18/06/2022, 11:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 18 Juni 1972 di Bandara Heathrow, London, Inggris, semua tampak berjalan lancar.

Penerbangan pagi British European Airways (BEA) ke Brussel pun dipenuhi penumpang dengan kondisi cuaca saat itu cukup baik.

Namun, tidak ada yang menyangka bahwa sebuah kecelakaan mengerikan akan terjadi dan menyebabkan ratusan korban jiwa.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat British European Airways, 118 Orang Tewas

Kronologis kecelakaan

Pesawat British European Airways (BEA) tipe Jet Trident 1 saat itu lepas landas tanpa kendala.

Penumpang tampak memenuhi kabin pesawat. Cuaca pun terpantau cukup bagus.

Namun, tanpa aba-aba, pesawat tiba-tiba jatuh dari udara, tepat setelah rodanya ditarik.

Pesawat kemudian terbelah karena benturan keras di tanah dan diikuti oleh ledakan besar.

Ledakan itu berasal dari pasokan bahan bakar juga tak terhindarkan, sehingga menghamburkan isi pesawat.

Akibatnya, seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 118 orang tewas dalam insiden itu, dikutip dari History.

 

Dua orang sebenarnya berhasil ditarik hidup-hidup dari reruntuhan pesawat, tetapi keduanya meninggal dunia hanya beberapa jam kemudian.

Tepat hari ini, 50 tahun lalu, insiden naas itu terjadi.

Menjelang musim panas 1972, ada masalah serius yang dihadapi industri penerbangan.

Maraknya pembajakan pesawat, sementara pilot merasa sangat rentan karena mereka paling sering menanggung beban kekerasan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Bom di Bandara Soekarno-Hatta, Ada yang Selamat berkat Tangisan Anak

Investigasi terkait penyebab kecelakaan

Harian Kompas, 21 Juni 1972 memberitakan, hasil penyelidikan tape recorder pesawat menunjukkan bahwa alat kemudi otomatis telah mengurangi kecepatan sebelum pesawat mencapai kekuatan cukup untuk terbang.

Bersamaan dengan itu, bagian belakang sayap yang dilengkungkan ke bawah untuk menambah gaya angkat pesawat, justru diangkat lebih cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com