Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kanker Limfoma Seperti yang Pernah Diderita Ari Lasso?

Kompas.com - 05/06/2022, 16:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Musisi Ari Lasso baru saja sembuh dari kanker limfoma.

Ari menceritakan, kualitas suaranya membaik usai sembuh dari penyakit kanker limfoma yang dideritanya.

Selama sakit ia berhenti merokok, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol dan juga kopi.

"Suara lebih tinggi kayanya iya, tidak kemasukan benda-benda (rokok, minuman beralkohol hingga minuman dingin), iya. Kemarin lebih entenglah nyanyinya," kata Ari dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/6/2022).

Lantas, sebenarnya apa itu kanker limfoma?

Mengenal kanker limfoma

Kanker Limfoma sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic, merupakan kanker sistem limfatik yang merupakan bagian dari jaringan tubuh yang bertugas melawan kuman.

Adapun yang termasuk sistem limfatik yakni kelenjar getah bening (kelenjar limfa), limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang.

Limfoma bisa mempengaruhi semua area tersebut dan organ lain di seluruh tubuh.

Dikutip dari laman WebMd, pengobatan kanker limfoma tergantung dari jenis kanker limfoma yang ada dan stadiumnya.

Selain itu, limfoma berbeda dengan kondisi leukimia karena masing-masing kanker ini dimulai pada jenis sel yang berbeda.

Limfoma dimulai pada limfosit yang melawan infeksi sedangkan leukimia dimulai dari sel-sel pembentuk darah di dalam sumsum tulang.

Baca juga: Kondisi Terkini Ari Lasso Pascasembuh dari Kanker Limfoma

Gejala dan penyebab

Berikut ini sejumlah gejala limfoma:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit di leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Kelelahan terus-menerus.
  • Demam.
  • Keringat malam.
  • Sesak napas.
  • Penurunan berat badan yang tak bisa dijelaskan.
  • Kulit gatal.

Terkait penyebab, ahli medis atau dokter menyatakan tidak yakin mengenai penyebab pasti limfoma.

Namun penyakit ini akan berkembang saat sel darah putih yang berfungsi melawan penyakit atau limfosit mengembangkan mutasi genetik.

Mutasi tersebut kemudian memberitahu sel untuk berkembang biak dengan cepat sehingga menyebabkan banyak limfosit yang sakit terus berkembang biak.

Pada akhirnya banyak limfosit yang sakit dan tidak efektif berada di kelenjar getah bening dan menyebabkan kelenjar getah bening, limfa, dan hati membengkak.

Baca juga: Sembuh Kanker Limfoma, Ari Lasso Merasa Kualitas Suaranya Kini Lebih Baik

Faktor risiko

Seseorang mungkin lebih berisiko mengalami penyakit ini, berikut ini sejumlah faktor risiko yang ada:

  • Berusia lebih dari 55 tahun.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
  • Berjenis kelamin laki-laki (karena kanker limfoma lebih rentan pada laki-laki).
  • Tengah mengalami infeksi tertentu seperti virus Epstein-Barr dan infeksi Helicobacter pylori.
  • Memiliki kerabat yang pernah menderita limfoma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com