Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Guardiola Akan Menggembleng Timnas Brasil?

Kompas.com - 26/05/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBENARNYA saya mengharap Liverpool mampu menggulingkan Manchester City dari tahta singgasana Liga Premiere agar MC tidak terlalu euforia sehingga takabur akibat empat kali berjaya menjadi juara Liga Premiere dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Ternyata harapan saya tak terkabul. Tidak diragukan lagi peran manajer sangat berarti bagi kejayaan club sepakbola di liga mana pun juga.

Kebetulan fakta membuktikan bahwa manajer petahana Manchester City, Josep Guardiola Sala merupakan manajer paling sukses gilang-gemilang di La Liga, Bundes Liga mau pun Liga Premiere.

Saya mulai tertarik pada Josep Guardiola Sala sejak pada tahun 2013 saat sang pelatih legendaris kelahiran Sanrpedor, Spanyol pindah dari Barcelona ke Muenchen untuk menggembleng Bayern Muenchen berjaya merajai Bundes Liga di Jerman.

Kemudian Pep Guardiola pindah dari Jerman ke Inggris untuk melatih Manchester City empat kali dalam kurun waktu lima tahun merajai Liga Premiere di Inggris .

Sebelum menjadi manajer, sebagai pesepakbola Guardiola adalah tokoh gelandang poros tengah yang lazim bergerilya sebagai deep-lying playmaker.

Pep cukup lama bergabung di Barcelona sebagai bagian dari Dream Team-nya Johan Cruyff yang membawa Barcelona pertama kali memenangkan Piala Eropa pada tahun 1992 di samping empat kali berturut-turut menjuarai Liga Spanyol.

Pep menjadi kapten Barcelona sejak tahun 1997 sampai dengan 2001 sebelum bergabung ke Brescia dan Roma, Al-Ahli di Qatar dan Dorados de Sinaloa di Meksiko.

Pep 47 kali tampil bersama tim nasional Spanyol serta ikut berlaga di Piala Dunia FIFA 1994 and UEFA Euro 2000.

Atas rentetan prestasi yang memang luar biasa dahsyat maka pada tahun 2011 Josep Guardiola Sala memperoleh anugerah Medali Emas Parlemen Katalan serta pada tahun yang sama dinobatkan oleh masyarakat sepakbola dunia sebagai FIFA World Coach of The Year.

Pada masa pagebluk Corona, Guardiola berduka cita atas wafatnya ibunda tercinta beliau akibat komplikasi Covid-19 di sebuah rumah sakit Barcelona 6 April 2020.

Pada tanggal 6 Januari 2022, Guardiola positif Corona namun seminggu kemudian kembali sehat walafiat untuk lanjut menggembleng Manchester City bertempur di Liga Premiere.

Meski untuk sementara masih tegas dibantah oleh Guardiola sendiri yang masih sampai dengan musim panas 2023 terikat kontrak dengan Mancerster City, namun desas-desus terus santer bertiup bahwa berbagai pihak berkepentingan sedang mengincar Josep Guardiola Sala untuk berkenan menjadi pelatih Tim Nasional Brasil setelah Piala Dunia di Qatar usai terselenggara.

Suatu desas-desus cukup visioner jika Brasil gagal menjuarai Piala Dunia 2022 di Qatar namun ingin untuk ke enam kali merebut Piala Dunia 2026 yang menurut FIFA akan diselenggarakan di tiga negara, yaitu Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko.

Berkat kesaktian gemblengan mandraguna Pep Guardiola bukan mustahil Tim Nasional Brasil berjaya di Piala Dunia 2026.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com