Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

114 Temuan Kasus di Jawa Timur Bukan Hepatitis Akut Misterius, Melainkan Sindrom Jaundice

Kompas.com - 06/05/2022, 13:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.

Seiring dengan penetapan tersebut, jumlah laporan dari berbagai negara atas penyakit ini pun kian bertambah.

Di Indonesia sendiri, terhitung sudah tiga anak yang meninggal dunia diduga karena terinfeksi penyakit hepatitis akut misterius.

Sementara itu, 114 sindrom jaundice yang bisa berhubungan dengan hepatitis akut baru-baru ini ditemukan di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Temuan tersebut didapat dari data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jawa Timur, minggu pertama hingga minggu ke-17 tahun 2022, tepatnya per 4 Mei 2022.

Adapun minggu ke-14 hingga minggu ke-17, kasus cenderung mengalami peningkatan.

Sebagai catatan, data SKDR tersebut adalah sindrom jaundice akut yang dilaporkan dengan usia secara umum. Artinya, tidak spesifik menyerang usia di bawah 16 tahun.

Baca juga: Cara Mencegah Hepatitis Akut Misterius: Prokes dan Vaksin Hepatitis

Kemenkes sebut 114 bukan hepatitis akut misterius

Dihubungi Kompas.com pada Jumat (6/5/2022) pagi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan, 114 temuan kasus di Jawa Timur bukan merupakan hepatitis akut misterius.

Melainkan, baru diketahui sebagai sindrom jaundice atau penyakit kuning.

“Tidak benar (jika di Jawa Timur ditemukan 114 suspek hepatitis akut misterius),” kata Nadia saat dikonfirmasi.

Seperti dilansir dari laman resmi, 1 Mei 2022, Kemenkes meminta Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Rumah Sakit untuk memantau dan melaporkan kasus penyakit kuning akut di SKDR.

Hal tersebut menurut Nadia, agar segera dapat dilakukan tindakan jika ditemukan kasus sindrom jaundice akut maupun yang memiliki ciri-ciri seperti gejala hepatitis.

Adapun laporan soal temuan 114 kasus di Jawa Timur merupakan tindak lanjut dari arahan Kemenkes.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Erwin Astha Triyono mengatakan, masih perlu verifikasi dan diagnosis lebih lanjut terkait penemuan sindrom jaundice ini.

“Masih perlu verifikasi dan diagnosis lebih lanjut apakah sindrom jaundice akut tersebut merupakan penyakit hepatitis akut atau penyakit lain dengan gejala sama,” ujar Erwin, sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (6/5/2022).

Baca juga: 114 Orang Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Apa yang Harus Dilakukan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com