KOMPAS.com - Ada banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk mengisi libur Lebaran.
Salah satunya mengunjungi destinasi wisata.
Namun perlu diperhatikan jika Anda termasuk orang yang mabuk perjalanan.
Berikut gejala, penyebab, dan cara mengatasi mabuk perjalanan:
Baca juga: Cuaca Panas Saat Lebaran, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan BMKG
Dikutip dari Kompas.com, (6/6/2021), ada beragam gejala seseorang yang mengalami mabuk perjalanan mulai dari ringan hingga serius.
Untuk gejala ringan meliputi:
Sementara, untuk gejala serius dari mabuk perjalanan yakni:
Baca juga: 7 Tips Mencegah dan Menangani Mabuk Perjalanan pada Anak
Sementara itu, pemicu munculnya mabuk perjalanan karena reseptor sensorik tubuh mengalami kebingungan, sehingga menimbulkan sensasi mabuk, muntah, dan pusing.
Padahal manusia menjaga keseimbangan dengan bantuan sinyal yang dikirim oleh reseptor sensorik banyak tubuh ke otak.
Saat tubuh digerakkan dengan sengaja, misalnya ketika berjalan, input dari semua jalur dikoordinasikan oleh otak kita.
Gejala mabuk perjalanan muncul ketika sistem saraf pusat menerima pesan yang bertentangan dari sistem sensorik yang meliputi telinga bagian dalam, mata, reseptor tekanan kulit, dan reseptor sensorik otot dan sendi.
Sebagai gambaran, jika seseorang duduk di perahu atau di dalam mobil (tidak melihat ke luar jendela), telinga bagian dalam merasakan gerakan ke atas dan ke bawah, ke kiri dan ke kanan, tetapi matanya melihat pandangan yang statis, seolah-olah tidak bergerak sama sekali.
Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Mabuk Perjalanan Saat Mudik Lebaran?
Lantaran sensasi mabuk perjalanan tidak menyenangkan, maka Anda perlu segera mencari cara untuk mengatasinya.
Berikut sejumlah tips untuk mengatasi mabuk perjalanan:
Salah satu saran umum untuk mengatasi mabuk perjalanan, yakni dengan melihat ke luar jendela kendaraan yang bergerak dan menatap pemandangan.