Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Puasa Medsos Hari Lebaran, Pasti Bisa!

Kompas.com - 01/05/2022, 10:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DUA tahun sudah wabah covid-19 menerjang dan selama itu pula aktivitas publik dibatasi. Budaya mudik Lebaran yang dilakukan rutin pada akhir bulan Ramadhan, selama dua tahun terakhir dilarang agar mencegah penyebaran pageblug.

Pun sepanjang bulan suci bagi umat Islam kegiatan ibadah lebih banyak dilakukan dalam area yang terbatas dan dilakukan secara virtual.

Syahdan, pandemik telah menumbuhkan kebiasaan baru dan perilaku publik yang berubah untuk beradaptasi secara gradual pada situasi tidak biasa. Ada yang berhasil, namun ada juga yang enggan beranjak.

Bukan karena tidak tanggap teknologi digital, namun sejatinya ada ruang kosong yang selama ini tidak terisi dengan maksimal dalam ‘tabula rasa’. Sebuah respons alamiah dari sebuah keadaan. Ada yang menerima dan menolak.

Pandemi telah memberi pesan kepada kita bahwa teknologi tidak bisa menggantikan secara sempurna kebutuhan manusia untuk berinteraksi secara langsung.

Sentuhan dan chemistry yang tidak maksimal, karena ada rasa atau ‘vibe’ yang tidak bisa ditangkap dengan utuh. Itulah yang membedakan manusia dengan senyawa lainnya; interaksi, komunikasi, dan relasi.

Mudik Lebaran kali ini rindu bersilaturahim kepada kerabat di kampung halaman membuncah luar biasa di ruang publik.

Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran 2022 ini sesuai dengan hasil survei Balitbang 2022 sebanyak 85 juta pemudik.

Proses perpindahan temporer dari kota ke desa atau sebaliknya, masuk ke kantong-kantong keluarga se-Nusantara yang kemudian riuh beritanya terkonfirmasi lewat sejumlah kanal media.

Jalan tol yang macet, jalan arteri yang padat, media yang siaga, sistem rekayasa lalu lintas diberlakukan, posko mudik bertebaran dan lain sebagainya. Hiruk pikur mudik dan lebaran.

Dari momentum Lebaran sejatinya bisa dijadikan kesempatan untuk melakukan membatasi aktivitas media sosial atau ‘puasa medsos’.

Sebagaimana pada bulan Ramadhan seorang Muslim yang sudah balig diwajibkan berpuasa, dengan syarat mukim (bukan musafir), berakal sehat, serta mampu menahan lapar dan haus sampai dengan waktu yang ditentukan.

Baca juga: Lebaran di Rumah Saja? Ini 5 Aktivitas Seru agar Tidak Bosan

Dari sana sejatinya kita bisa juga melakukan puasa medsos dengan menahan komentar yang tidak perlu, hentikan melihat postingan sarkastik dan kontroversial, berpikir positif, dan lebih banyak bersilaturahim secara langsung dengan orang-orang disekitar.

Sannyu McDonald Harris seorang konselor profesional berlisensi dengan Program Konseling Bantuan Karyawan di Cone Health menyampaikan: Istirahat!

Jika menggunakan media sosial telah membuat kita merasa cemas atau tertekan, maka ada baiknya beristirahat selama beberapa hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com