KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menambah ragam kombinasi vaksin booster bagi masyarakat yang sebelumnya sudah menerima dosis primer lengkap.
Di awal peluncuran program vaksinasi booster di Indonesia, yakni pada pekan kedua Januari 2021, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyebut ada 5 jenis vaksin yang bisa digunakan untuk booster.
Kelima jenis vaksin itu adalah Coronafax Covid-19 BioFarma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zivivax.
Ada yang hanya bisa digunakan secara homolog (diberikan pada penerima vaksin jenis yang sama), namun ada pula yang heterolog atau kombinasi (diberikan pada penerima vaksin jenis yang berbeda).
Kombinasi vaksin booster terus mengalami penambahan seiring munculnya hasil uji klinis dari badan terkait.
Hasil dari uji klinis ini penting untuk menjamin bahwa kombinasi-kombinasi vaksin itu aman dilakukan.
Selain itu, kombinasi vaksin yang diluncurkan Kemenkes juga berdasarkan rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan izin penggunaan darurat dari BPOM.
Baca juga: Apakah Bisa Mendapat Vaksin Booster Lebih Cepat? Ini Jawaban Kemenkes
Terbaru, Kemenkes menambahkan 3 kombinasi vaksin booster, yakni penerima vaksin primer Sinopharm bisa mendapatkan dosis penuh Sinopharm, vaksin primer Janssen bisa memperoleh separuh dosis Moderna, dan vaksin primer Sinovac bisa menerima Sinopharm.
Berikut ini adalah 13 ragam kombinasi vaksin booster yang bisa dilakukan dan didapat oleh masyarakat Indonesia saat ini, berdasarkan informasi dari Kemenkes:
1. Vaksin primer Sinovac
- AstraZeneca: 1/2 dosis
- Pfizer: 1/2 dosis
- Moderna: dosis penuh
- Sinopharm: dosis penuh
2. Vaksin primer AstraZeneca
- Pfizer: 1/2 dosis
- Moderna: 1/2 dosis
- AstraZeneca: dosis penuh
3. Vaksin primer Pfizer
- Moderna: 1/2 dosis
- Pvizer: dosis penuh
- AstraZeneca: dosis penuh