KOMPAS.com – Jokowi memberikan tanggapannya di media sosial Twitter mengenai kabar yang berembus terkait perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Dalam pernyataannya, Jokowi menyampaikan bahwa semua pihak harus taat konstitusi yang saat ini mengatur masa jabatan presiden.
“Semua pihak harus taat pada konstitusi yang sudah jelas mengatur soal masa jabatan presiden. Konstitusi kita sudah jelas. Dan kita harus taat, harus patuh, terhadap konstitusi. Itu saja,” ujarnya dalam akun resmi Twitternya @jokowi.
Semua pihak harus taat pada konstitusi yang sudah jelas mengatur soal masa jabatan presiden. Konstitusi kita sudah jelas. Dan kita harus taat, harus patuh, terhadap konstitusi. Itu saja. pic.twitter.com/3gGFLDlzxy
— Joko Widodo (@jokowi) March 30, 2022
Hingga kini postingan tersebut telah disukai lebih dari 10,3 ribu pengguna dan di retweet lebih dari 1.454 pengguna.
Sejumlah warganet memberikan komentarnya terkait hal ini.
Beberapa warganet menilai, ucapan Jokowi bisa memiliki sejumlah arti.
“Bahasa bersayap ini.. Dengan kata lain Om @jokowi mau bilang kan, klo nanti diubah, bahwa presiden bisa 3 periode misalnya, rakyat harus taat juga kan?,” tulis akun @BossTemlen menanggapi unggahan itu.
Baca juga: Nasdem Nilai Jokowi Sudah Tegas Sikapi Wacana Tiga Periode
Ia menegaskan bahwa Jokowi taat pada konstitusi.
Dengan demikian menurutnya, jadwal pemungutan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan tetap terlaksana pada 14 Februari 2024 sebagaimana yang telah disepakati pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ketika mengambil keputusan untuk taat pada konstitusi, maka pemilu akan dijalankan 14 Februari 2024," kata Hasto dikutip dari Kompas.com, Kamis (31/3/2022).
Ia juga menegaskan, keputusan Jokowi taat konstitusi berarti Jokowi menghormati mekanisme demokrasi, yakni pemilu digelar lima tahun sekali.
Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi sudah clear dan komitmennya akan taat, patuh dan tunduk pada konstitusi.
Sehingga Jokowi menurut Hasto, akan berkomitmen melaksanakan Pemilu 14 Februari 2024.
"Di Jawa, dikenal nilai ‘sabda pandita ratu’. Jadi sekali diucapkan itulah yang akan dilakukan," imbuh Hasto.
Baca juga: Ditolak Jokowi, Mengapa Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Terus Bergulir?