KOMPAS.com – Di Indonesia, teh adalah salah satu minuman yang paling banyak digemari oleh masyarakat.
Teh kerap kali dijadikan minuman penutup sajian makan besar atau sebagai suguhan saat ada tamu yang datang.
Ada banyak ragam dari racikan teh yang dikenal masyarakat Indonesia, dua di antaranya adalah teh hijau dan teh hitam.
Namun mungkin masih banyak yang belum tahu mengenai perbedaan apa yang ada di antara teh hijau dan teh hitam tersebut.
Baca juga: Cara Sehat Mengonsumsi Teh, Kopi, dan Berbagai Minuman Panas Lainnya
Dikutip dari laman Healthline, teh hijau dan teh hitam sebenarnya dibuat dari daun tanaman yang sama yakni Camellia sinensis.
Perbedaan dari kedua jenis teh ini terletak pada proses pengolahannya, juga pada kandungan yang ada di dalamnya.
Teh hitam dibuat dengan menggulung daunnya terlebih dahulu, baru kemudian diekspos ke udara untuk memicu proses oksidasi.
Reaksi tersebut menyebabkan daun teh berubah menjadi coklat tua, juga meningkatkan aroma dan citarasanya.
Adapun teh hijau, justru diproses dengan cara khusus untuk mencegah terjadinya oksidasi, sehingga warna daunnya jauh lebih terang daripada teh hitam.
Baca juga: Jangan Dikonsumsi Bersamaan, Makanan Ini Kontra dengan Kopi dan Teh
Dilansir dar laman Pertanian Litbang, teh hijau diproses tanpa proses fermentasi (oksidasi enzimatis).
Teh hijau dibuat dengan cara menonaktifkan enzim fenolase yang ada di pucuk daun teh segar.
Pemanasan dilakukan dengan bantuan udara kering (pemanggangan atau sangrai) dan pemanasan basah dengan uap panas.
Teknik pemanggangan akan memberikan aroma dan rasa yang lebih kuat dibanding uap panas.
Namun cara pemberian uap panas, akan menghasilkan seduhan dengan warna yang jauh lebih terang.
Baca juga: Hobi Menyeduh Teh Melati di Pagi Hari? Kenali 5 Manfaatnya Bagi Kesehatan