Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Minta Rusia Didepak dari Keanggotaan G20

Kompas.com - 25/03/2022, 08:40 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Rusia seharusnya dikeluarkan dari keanggotaan Group of Twenty (G20).

Hal tersebut dikatakannya saat pertemuan dengan sekutu dan para pemimpin dunia di markas NATO di Brussel pada Kamis (24/3/2022).

"Jawaban saya, iya, tergantung pada G20," kata Biden, ketika ditanya apakah Rusia seharusnya dikeluarkan dari G20, dikutip dari USA Today.

Biden juga mengatakan jika negara-negara, seperti Indonesia dan negara lain tidak setuju menyingkirkan Rusia, maka dalam pandangannya, Ukraina seharusnya diizinkan untuk menghadiri pertemuan tersebut. 

Dia menyadari, jika keputusan untuk mendepak Rusia dari grup tergantung dari anggota G20 lainnya.

G20 ini tidak hanya beranggotakan negara-negara barat saja, tetapi juga negara besar di Asia lain, seperti China dan Arab Saudi. Grup ini bertujuan untuk membahas isu-isu ekonomi global.

Sebelum ini, AS dan sekutu pernah mendepak Rusia pada 2014 dari Group of Eight (G8) (kini disebut G7). Hal ini dilakukan setelah aneksasi Rusia terhadap Krimea. 

Baca juga: Pro Kontra Rusia Hadiri KTT G20 dan Indonesia yang Dinilai Bisa Jadi Juru Damai

Putin direncanakan hadir di G20

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri berencana menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Oktober-November 2022 mendatang.

Hal tersebut dikatakan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva pada Rabu (23/3/2022).

Kendati demikian, kehadiran Putin nanti tergantung banyak hal, termasuk situasi Covid-19.

“Namun, sejauh ini niatnya datang,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Vorobieva menilai reaksi negara barat tidak proporsional. AS dan sekutu berupaya menjatuhkan sanksi dan mengucilkan Rusia dari perekonomian global.

Upaya tersebut, termasuk mengeluarkan Rusia dari G20.

“Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi barat benar-benar tidak proporsional,” ujar Vorobieva, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Rusia Tuding Ada Laboratorium Senjata Biologis AS di Ukraina, Begini Tanggapan AS dan China

Ukraina minta Indonesia boikot Rusia

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menanggapi soal rencana kedatangan Putin ke G20.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com