Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Jepang M 7,3 Picu Peringatan Tsunami, 2 Juta Rumah Mati Listrik

Kompas.com - 16/03/2022, 22:48 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa kuat dengan magnitudo 7,3 mengguncang pantai timur laut Jepang pada Rabu (16/3/2022).

Dikutip dari Japan Times, gempa berkekuatan magnitudo 7,3 melanda prefektur timur laut Miyagi dan Fukushima.

Peringatan tsunami

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami setinggi satu meter untuk dua prefektur tersebut.

Selain itu juga menyerukan penduduk setempat untuk menjauh dari pantai laut.

Menurut Badan Meteorologi, gempa terjadi pada pukul 23.36 waktu setempat.

Peringatan juga diberikan bagi warga yang berada di daerah pesisir, disarankan agar pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Dilansir dari Reuters, gempa mengguncang gedung-gedung, dan membuat beberapa wilayah Tokyo tanpa listrik dan memicu peringatan tsunami.

"Getaran gempa terlalu kuat bagi orang untuk berdiri," menurut penyiar publik NHK.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk menilai tingkat kerusakan setelah gempa.

Wilayah yang sama dilanda gempa besar yang diikuti tsunami pada 2011 yang memicu bencana nuklir Fukushima.

Listrik 2 juta rumah padam

Tokyo Electric Power Company mengatakan bahwa sekitar dua juta rumah tangga tanpa listrik dan sedang memeriksa kondisi reaktor di pembangkit Fukushima, kata NHK.

Pihak berwenang memperingatkan penduduk di prefektur Fukushima, Miyagi dan Yamagata untuk mengantisipasi gempa susulan.

Cincin Api Pasifik

Jepang berada di "Cincin Api Pasifik", busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Negara ini sering dilanda gempa dan memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan getaran kuat.

Tapi hal itu tetap dihantui memori gempa bawah laut 2011 di timur laut Jepang yang memicu tsunami mematikan dan melepaskan kecelakaan nuklir Fukushima.

Tsunami saat itu menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com