KOMPAS.com - Meski sejumlah negara telah mencanangkan program vaksinasi Covid-19 dosis keempat, namun Indonesia hingga saat ini belum ada wacana untuk mengarah ke kebijakan yang sama.
Beberapa negara yang melakukan pemberian vaksin dosis keempat di antaranya adalah Israel, Swedia, Chile, dan Inggris.
Pemberian dosis lanjutan ini dimaksudkan agar kekebalan tubuh untuk virus corona yang terbentuk di masyarakatnya semakin tinggi.
Terkait dengan hal itu, pemerintah Indonesia sendiri belum memutuskan apakah akan melakukan kebijakan yang sama atau tidak.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.
"Belum (ada rencana) ya," kata Nadia kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022).
Nadia mengatakan saat ini fokus pemerintah adalah menyelesaikan target vaksinasi dosis ketiga terlebih dahulu.
"Kita harus selesai booster (dosis) ke-3," ujarnya.
Baca juga: 6 Tempat Vaksin Booster di Jogja untuk Umum Maret 2022
Mengacu data Kemenkes per Sabtu (12/3/2022) pukul 12.00 WIB, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga Indonesia hingga saat ini baru ada di angka 14,3 juta dosis atau sekitar 6,89 persen.
Sementara target vaksinasi nasional adalah sebanyak 208,2 juta populasi.
Selain itu, pemerintah juga belum memutuskan pelaksanaan vaksinasi dosis keeempat karena belum ada bukti ilmiah kuat terkait efektivitas pemberian dosis lanjutan itu.
"Sambil menunggu publikasi scientific serta rekomendasi WHO," pungkas Nadia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam salah satu acara mengatakan, pemberian vaksin dosis keempat di Indonesia bisa saja dilakukan.
"Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster yang keempat, mungkin bukan tidak mungkin booster yang keempat itu perlu dilakukan," kata Dante, dikutip dari Kompas.com (25/2/2022).
Namun yang pasti, jika pun dilakukan, pelaksanaannya tidak akan dalam waktu dekat.
Alasannya sama sebagaimana disampaikan Nadia, pemerintah masih fokus menyelesaikan pemberian vaksin dosis ketiga dan vaksin dosis primer (pertama dan kedua) yang ditargetkan rampung bulan Juni tahun ini.
"Bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan, tapi bukan sekarang waktunya," sebut Dante.
Baca juga: Anak Usia di Bawah 6 Tahun Boleh Naik Kereta Api, Begini Aturannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.