KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menembak mati seorang teroris berinisial SU (54) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3/2022) malam.
Menurut jajaran kepolisian, SU sempat melakukan perlawanan secara agresif saat hendak ditangkap.
SU melarikan diri dengan mobil sambil menabrakkan kendaraan ke arah petugas Densus 88.
"Petugas yang naik di bak belakang mobil double kabin milik tersangka mencoba untuk mmberikan peringatan namun saudara SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zig-zag yang tujuannya menjatuhkan petugas," kata Ramadhan, dikutip dari Kompas.com (11/3/2022).
Karena perlawanan SU dapat membahayakan masyarakat sekitar dan petugas, maka Densus 88 melumpuhkan SU dengan menembaknya.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa SU terlibat dalam jaringan teroris Jemaah Islamiah (JI).
Baca juga: Mengapa Teroris Muncul Saat Ada Peristiwa Besar?
Berkaca dari kasus di atas, apa itu Densus 88 dan bagaimana sejarah pembentukannya?
Dilansir dari KompasTV, Densus 88 merupakan satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Satuan khusus tersebut dilatih untuk menangani segala ancaman dan penanggulangan tindak terorisme di Indonesia.
Densus 88 dibentuk setelah peristiwa Bom Bali 2002, kemudian mulai beroperasi sejak 2003.
Sebagai satuan antiteror, Densus 88 memiliki kemampuan untuk menindak setiap aktivitas terorisme, mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.
Baca juga: Profil Munarman, Mantan Sekum FPI yang Ditangkap Densus 88 Terkait Kasus Terorisme
Angka 88 berasal dari kata ATA (Anti-Terrorism Act) terdengar seperti Eighty Eight (88), yang jika dilafalkan dalam Bahas Inggris berbunyi Ei-Ti-Ekt.
Densus 88 memiliki logo berbentuk burung hantu yang memiliki filosofi sifat pemburu yang waspada, cekatan, cepat dan cerdas khas burung nokturnal itu.
Diperkirakan pasukan Densus 88 di tingkat pusat berjumlah 400 orang, yang terdiri dari pasukan bersenjata, ahli teknis seperti ahli peledak dan ahli forensik pascaledakan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Mother of Satan, Bahan Peledak yang Ditemukan Densus 88 di Majalengka