KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Lebaran atau Idul Fitri 2022 kali ini bisa berbeda dan berjalan lebih baik.
Asalkan, capaian vaksinasi Covid-19 dosis 2 sudah mencapai 70 persen, sebelum masa Lebaran pada awal Mei 2022 mendatang.
"Sekitar 70 persen lebih (190,6 juta) rakyat Indonesia sudah disuntik dosis pertama. Diharapkan suntik dosis duanya juga bisa cepat mengejar 70 persen," kata Budi, dalam keterangan pers ratas PPKM, Minggu (27/2/2022).
Berdasarkan data Kemenkes, Senin (28/2/2022) pukul 18.00 WIB, capaian vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Indonesia mencapai 144.458.756 dosis.
Jika dihitung menggunakan jumlah target sasaran vaksinasi (208,2 juta jiwa), maka vaksinasi dosis 2 di Indonesia sudah mencapai 69,36 persen.
"Kalau bisa bapak ibu sebelum Lebaran, yaitu akhir April, kita sudah selesaikan suntik 2 dosis 70 persen dari populasi, sehingga mudah-mudahan kali ini kalau hasilnya baik, pak Menko izinkan, Lebaran kali ini bisa kita hadapi dengan berbeda dibandingkan dengan Lebaran-Lebaran sebelumnya," lanjut Budi
Baca juga: Mungkinkah Lebaran 2022 Ini Bisa Mudik? Ini Pandangan Ahli
Terkait hal itu, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut, capaian 70 persen masih mungkin dicapai di waktu yang tersisa.
"Insya Allah Tercapai ya," ujar Nadia singkat ketika dimintai keterangan, Senin (28/2/2022).
Sebagaimana diketahui, laju vaksinasi dosis 2 dalam 24 jam terakhir berada di kisaran 700 ribu dosis.
Hal tersebut berdasarkan data Dashboard Vaksin Kemenkes, Minggu (27/2/2022) pukul 18.00 WIB, capaian vaksinasi masih di angka 143.778.623 dosis, 24 jam setelahnya menjadi 144.458.756 dosis.
Menkes pun memberi catatan, perlu dilakukan percepatan penyuntikan vaksinasi dosis kedua jika ingin target 70 persen tercapai sebelum Lebaran.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Bagaimana Ramadhan dan Mudik Tahun Ini?
Dikutip dari Kompas.com, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, mudik lebaran kali ini bisa jadi sulit dihindari.
Pasalnya, lebaran 2022 nanti adalah lebaran tahun ketiga sejak Covid-19 mendera. Sementara keinginan masyarakat untuk mudik semakin besar.
“Secara realistis arus mudik saat ini sulit untuk dihindari, dicegah juga sulit. Tahun ketiga ini, animonya besar sekali, semakin besar malahan,” ujar Dicky.
Kendati demikian, Dicky menegaskan, setiap potensi yang bisa dicegah, akan lebih baik jika dicegah.