Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Memohon Mata Pelajaran Akhlak

Kompas.com - 21/02/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BAHAGIA menyelinap ke lubuk sanubari akibat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim memaklumatkan Kurikulum Merdeka yang sebelumnya disebut Kurikulum Prototipe akan memberikan kemerdekaan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran yang mereka minati.

Merdeka

Di SMA tidak akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA.

Kurikulum Merdeka mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023. Sekolah diberi kebebasan untuk memilih kurikulum sesuai kesiapan masing-masing.

Menurut Mendikbudristek, konsep Kurikulum Merdeka sudah banyak digunakan di negara-negara maju.

Para guru akan diberikan kewenangan untuk merdeka menentukan alur pendidikan melalui kurikulum baru ini.

Membahagiakan bahwa kepentingan kurikulum sebagai sekadar ciptaan manusia diorientasikan ke kepentingan manusia sebagai ciptaan Yang Maha Kuasa. Bukan sebaliknya.

Mulia

Sebagai warga Indonesia yang beruntung dapat menikmati nikmatnya kemerdekaan Indonesia maupun sebagai warga Indonesia yang pernah belajar dan mengajar di Jerman serta kini secara sederhana menyelenggarakan sekolah seni pergelaran di Indonesia, sepenuhnya saya setuju terhadap karsa mulia Mendikbudristek memerdekakan kurikulum pendidikan di Indonesia.

Namun mengingat catatan buruk di lembaran sejarah peradaban tentang manusia-manusia cerdas tanpa akhlak telah terbukti mengumbar kecerdasan mereka sebagai angkara murka merusak alam, menggusur rakyat miskin, menyengsarakan bahkan membinasakan sesama manusia.

Kecerdasan tanpa akhlak juga membuat para tentara Belanda yang berpendidikan tinggi tega hati membantai rakyat Indonesia yang tidak ingin kembali dijajah Belanda pada lingkup masa 1945-1949.

Berdasar segenap contoh buruk itu maka dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri untuk mengajukan sebuah permohonan kepada Mendikbudristek.

Permohonan

Permohonan saya dilandasi keyakinan bahwa sebelum menjadi ilmuwan setiap warga Indonesia sebaiknya terlebih dahulu wajib menjadi seorang insan manusia berakhlak luhur.

Tanpa akhlak dikhawatirkan pendidikan formal malah lebih banyak membawa mudarat ketimbang manfaat bagi umat manusia.

Maka permohonan saya sederhana saja, yaitu mohon di dalam Kurikulum Merdeka dapat dikutsertakan mata pelajaran wajib, yaitu mata pelajaran akhlak.

Pembanguan ultra struktur sebagai sukma manusia tidak kalah penting demi tidak menggunakan istilah lebih penting ketimbang pembangunan infrastruktur sebagai sukma benda yang dibangun oleh manusia.

Sebenarnya di masa lalu sudah pernah ada mata pelajaran budi pekerti, namun sayang atas berbagai alasan kemudian ditiadakan.

Mata Pelajaran Akhlak pada hakikatnya potensial berharga sebagai bekal peradaban bagi generasi muda Indonesia dalam menempuh perjalanan perjuangan masing-masing demi mengabdikan diri bergotong-royong membangun masyarakat adil dan makmur yang hidup bersama di sebuah negeri gemah ripah loh jinawi rata tenteram kerta raharja. MERDEKA.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Tren
Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com