Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi KRI Dewaruci, Kapal Layar Latih Legendaris yang Lahirkan Orang-orang Besar TNI AL

Kompas.com - 10/02/2022, 11:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu kapal layar latih milik TNI AL, yakni KRI Dewaruci yang sudah pensiun layar keliling dunia, memasuki usia yang ke-69 tahun pada 24 Januari 2022.

KRI Dewaruci menjadi duta samudera dan maritim Indonesia selama puluhan tahun, dan telah melahirkan banyak pelaut andal TNI AL.

Semua kepala staf TNI AL setelah dasawarsa 1950-an bisa dibilang "terlahir" dari kapal layar tiang tinggi dengan motto Hree Dharma Shanti atau Malu Berlaku Cela itu.

Baca juga: Spesifikasi Tank Boat Antasena, Siap Menjaga Kedaulatan Perairan NKRI

Lantas, seperti apa spesifikasi KRI Dewaruci?

Spesifikasi KRI Dewaruci

Dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id, KRI Dewaruci memiliki spesifikasi di antaranya, 3 tiang utama (Bima, Arjuna, Yudhistira), 16 layar, dan memiliki panjang kapal 58,30 meter dan lebar 9,5 meter.

KRI Dewaruci dalam sejarahnya telah melaksanakan tugas operasi sebanyak 55 kali dan telah berhasil 2 kali keliling dunia pada 1964 dan 2012.

Selain itu, KRI Dewaruci juga telah menorehkan prestasi selama muhibah ke luar negeri, salah satunya meraih Cutty Shark Thropy saat mengikuti Tall Ship Race di Australia pada 1998.

KRI Dewaruci adalah kapal layar TNI AL yang berfungsi sebagai kapal latih bagi Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dalam pembentukan dan pembinaan mental serta karakter.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Latih Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan

KRI Dewaruci merupakan kapal layar kelas Barquentine yang pembangunannya dimulai pada 1952 oleh galangan HC. Stulken & Sohn, Hamburg, Jerman.

Kapal ini pertama kali diluncurkan pada 1953, kemudian diseberangkan ke Indonesia oleh Komandan KRI Dewaruci pertama, yaitu Kapten Alfred H. Rosenow bersama personel Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), sekarang TNI AL, sebagai pengawaknya.

Selanjutnya, pada 2 Oktober 1953, KRI Dewaruci diserahterimakan kepada ALRI dan mulai bertugas sebagai kapal layar latih TNI AL.

Kini, KRI Dewaruci pada tugas-tugasnya tidak lagi berlayar ke luar negeri dan hanya akan melakukan pelayaran di dalam negeri saja.

Baca juga: Spesifikasi Rantis Komodo 4x4 Buatan Pindad, Dioperasikan PBB untuk Misi Penjaga Perdamaian

Personil KRI Dewaruci bermain bola saat kapal sandar di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (21/1/2021). KRI Dewaruci adalah kapal pelatihan bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut. Sejak tahun 1953 memperkuat jajaran TNI AL dan telah berlayar keliling dunia.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Personil KRI Dewaruci bermain bola saat kapal sandar di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (21/1/2021). KRI Dewaruci adalah kapal pelatihan bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut. Sejak tahun 1953 memperkuat jajaran TNI AL dan telah berlayar keliling dunia.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Bell 505 Asal Kanada, Digunakan TNI AL untuk Kualifikasi Penerbang

KRI Dewaruci lahirkan orang-orang besar di TNI AL

Dilansir dari laman Antara, 14 Maret 2020, KRI Dewaruci yang memiliki bobot mati 847 ton ini merupakan satu-satunya kapal layar tiang tinggi di kelas Barkentin tiga tiang produk galangan kapal Stulcken & Sohns dari tiga kapal kembarannya yang pernah diproduksi.

Adapun galangan kapal Stulcken & Sohns di Hamburg itu sudah tidak ada lagi.

KRI Dewaruci pernah "pulang kampung" pada 2003, ke seberang lokasi galangan kapal di mana dia dibangun dalam pelayaran sejauh 28.860 mil laut saat acara puncak di Rouen, Provinsi Normandy, Perancis, yaitu L'Armada Rouen pada 2003.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com