KOMPAS.com - Ada 5 jenis obat yang dahulu digunakan untuk penyembuhan Covid-19, namun kini sudah tidak digunakan lagi.
Kelima obat tersebut adalah Ivermectin, Klorokuin, dan Oseltamivir. Selain itu juga plasma konvalesen dan Azithromycin.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban melalui akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi.
Zubairi menuliskan, bahwa obat obatan tersebut dapat menyebabkan efek samping serius dalam beberapa kasus.
Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Dibuka Februari 2022, Ini Cara Buat Akun dan Pendaftarannya
Obat-obat yang dulu dipakai untuk Covid-19 dan kini terbukti tidak bermanfaat, bahkan menyebabkan efek samping serius pada beberapa kasus:
-Ivermectin
-Klorokuin
-Oseltamivir
-Plasma Convalescent
-Azithromycin.....
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) February 5, 2022
Hingga Senin (7/2/2022) siang, twit tersebut telah di-retweet lebih dari 11.400 lebih akun dan disukai lebih dari 30.900 lebih pengguna Twitter.
Berikut alasan sejumlah obat-obatan tersebut tidak lagi digunakan sebagai obat Covid-19 menurut penjelasan Zubairi.
Ivermectin tidak disetujui Badan Pengawas Obat & Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan regulator obat Uni Eropa.
Banyak laporan pasien yang memerlukan perhatian medis, termasuk rawat inap, setelah konsumsi Ivermectin.
Baca juga: 5 Obat Covid-19 yang Terbukti Tidak Bermanfaat Menurut IDI
Klorokuin memang sudah banyak dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun obat tersebut belakangan justru terbukti berbahaya untuk jantung.
Sementara di sisi lain, manfaat antivirus obat tersebut justru tidak ada. Hal itu yang menyebakan klorokuin tidak boleh digunakan lagi untuk Covid-19.
Obat Oseltamivir sebenarnya untuk Influenza. Obat tersebut juga tidak ada bukti ilmiah untuk mengobati Covid-19.
Bahkan, WHO sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk Covid-19. Kecuali saat Anda dites terbukti positif Influenza, yang amat jarang ditemukan di Indonesia.
Ada beberapa pilihan untuk antivirus alih-alih Oseltamivir, yaitu Avigan atau Favipiravir dan Molnupiravir, serta Remdesivir tergantung rekomendasi dokter.
Selain sama sekali tidak bermanfaat, pemberian Plasma Convalescent juga dinilai mahal dan prosesnya begitu memakan waktu.
Oleh WHO plasma konvalesen tidak direkomendasikan kecuali dalam konteks uji coba acak dengan kontrol.
Obat ini juga tidak bermanfaat sebagai terapi Covid-19, baik skala ringan serta sedang.
Kecuali ditemukan bakteri, selain virus penyebab Covid-19 dalam tubuh Anda. Kalau hanya Covid-19, maka obat ini tidak diperlukan.
Baca juga: Kemenkes Pastikan 5 Obat Tak Lagi Digunakan untuk Covid-19, Ini Gantinya