KOMPAS.com - Warga Tonga terancam tanpa komunikasi selama berminggu-minggu.
Hal ini disebabkan perbaikan kabel komunikasi bawah laut yang menghubungkan Tonga dengan seluruh dunia bisa memakan waktu hingga dua minggu.
Kabel bawah laut tersebut terputus dampak letusan gunung berapi Hunga Tonga Hunga Ha'apai, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Ini Lokasi Tonga, Negara yang Alami Letusan Gunung Berapi dan Tsunami
Selain itu, operator kabel mengatakan, risiko letusan gunung berapi berikutnya bisa membahayakan kapal yang sedang memperbaiki kabel bawah laut tersebut, dikutip dari The Guardian.
Hingga empat hari setelah letusan dan tsunami, ribuan keluarga tanpa kabar dari orang-orang terkasih di seluruh Tonga.
The company tasked with fixing #Tonga’s vital communication cable says it's “actively working with the customer” to mobilize the repair ship “while evaluating crew and ship safety in the affected area”. The ship is currently anchored in Port Moresby. (Pic credit: SubCom) pic.twitter.com/yyAbqNny9H
— Natalie Whiting (@Nat_Whiting) January 18, 2022
Beberapa jaringan telepon dalam negeri telah dipulihkan dengan bantuan panggilan satelit dari Australia dan Selandia Baru untuk komunikasi terbatas, khususnya dengan pulau-pulau terluar.
Kepala Tinga Cable Ltd Samiuela Fonua, pihak yang memperbaiki jaringan kabel bawah laut mengatakan, aktivitas gunung berapi yang terus berlanjut merupakan risiko bagi setiap kapal perbaikan.
Sebab pihaknya perlu memasuki perairan Tongatapu di dekat lokasi letusan.
"Kami baru saja melakukan persiapan untuk operasi perbaikan yang mungkin dimulai minggu depan. Dengan keberuntungan, kami dapat menyiapkan kabel kami dalam dua minggu ke depan," kata Fonua.
Menurut Fonua, perhatian utama pihaknya adalah dengan aktivitas vulkanik karena kabel yang diperbaiki cukup banyak berada di zona yang sama.
Baca juga: Penjelasan Rumah Produksi soal Asal Usul dan Kabar Upin Ipin Meninggal