Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perut Buncit pada Remaja, Kenali Bahaya dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 17/01/2022, 12:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Perut buncit bisa menimpa siapa saja, laki-laki atau perempuan, tua ataupun muda.

Perut buncit memang seringnya terjadi pada usia dewasa. Namun usia muda pun juga bisa memiliki lemak perut jika mereka tak bisa menjaga pola makan dan berat badannya.

Melansir Medical News Today perut buncit bisa dipicu oleh banyak hal. Mulai dari pola makan yang tidak sehat, kurang olahraga, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, kurang tidur, kebiasaan merokok, dan juga stres.

Selain itu, perut buncit pada remaja bisa juga disebabkan karena faktor genetika. Ilmuwan yakin gen bisa mempengaruhi perilaku, metabolisme, dan risiko peluang obesitas pada seseorang.

Baca juga: Bahaya Perut Buncit, Wanita Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung

Bahaya perut buncit pada remaja

Perut buncit pada remaja harus segera ditangani. Karena jika tidak, perut buncit ini bisa menyebabkan meningkatnya risiko terkena gangguan jantung, kenaikan tekanan darah, diabetes tipe 2, stroke, kanker usus dan kanker payudara, juga demensia di usia tua.

Seperti dikutip dari Livescience, ilmuwan telah meneliti lebih dari 3000 remaja dengan rentang usia 14 hingga 15 tahun di Ontario, dengan mengukur lingkar pinggang, tinggi badan, berat badan, dan juga tekanan darah.

Dalam penelitian tersebut didapatkan bahwa remaja yang mengalami obesitas dengan lingkar perut atau lingkar pinggang besar, memiliki tekanan darah lebih tinggi dan level lemak yang juga tinggi di dalam peredaran darahnya.

Pelebaran lingkar pinggang erat kaitannya dengan peningkatan tekanan darah dan tumpukan lemak di organ dalam.

Lebih lanjut dikatakan, remaja yang memiliki perut buncit ini sangat berisiko terkena diabetes, gangguan jantung dan masalah hati.

Baca juga: Melangsingkan Perut Buncit dengan Pisang, Begini Caranya

Cara mengatasi perut buncit pada remaja

Untuk mengurangi perut buncit, remaja sebaiknya tidak langsung melakukan pola diet yang sangat ketat dengan berpantang makan ini dan itu.

Karena usia remaja adalah usia tumbuh kembang, di mana tubuh terutama otak dan tulang masih membutuhkan banyak asupan nutrisi dari berbagai sumber bahan makanan.

Seperti kalori yang adalah sumber energi yang bisa digunakan tubuh untuk terjaga dan fokus selama menerima pelajaran di sekolah.

Diet pada remaja jangan dengan cara mengurangi porsi makan, tapi dengan cara memilih menu yang kaya nutrisi dan mengurangi asupan yang terlalu banyak zat gula.SHUTTERSTOCK/RossHelen Diet pada remaja jangan dengan cara mengurangi porsi makan, tapi dengan cara memilih menu yang kaya nutrisi dan mengurangi asupan yang terlalu banyak zat gula.
Cara tepat untuk mereduksi perut buncit pada remaja adalah dengan aktif berolahraga dan mengurangi makanan yang tak mengandung kalori.

Mengutip Livestrong, remaja wanita umumnya akan membakar 1.800 hingga 2.400 kalori setiap harinya, tergantung dari aktivitas yang dilakukannya.

Jadi untuk mengurangi berat badan dan mengurangi timbunan lemak pada perut buncit, mereka harus mengonsumsi kalori di bawah batas kalori harian yang mereka bakar.

Mengurangi makanan yang rendah vitamin dan nutrisi jauh lebih bijak daripada mengurangi porsi makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

Sumber kalori yang paling tepat untuk menurunkan berat badan adalah sayuran, serealia utuh, buah-buahan, dan makanan-makanan yang mengandung protein rendah lemak.

Selain mengurangi kudapan yang kaya zat gula, lakukan pula olahraga untuk membakar kalori yang ada dalam tubuh.

Baca juga: 6 Rutinitas Harian yang Bisa Melangsingkan Perut Buncit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com