Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan AdamAir KI 574, 102 Orang Tewas

Kompas.com - 01/01/2022, 08:45 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 15 tahun yang lalu, tepatnya 1 Januari 2007, pesawat AdamAir dengan nomor penerbangan KI 574 Surabaya-Manado jatuh di Selat Makassar.

Melansir Kompas.id, 11 Januari 2021, pesawat itu membawa 96 penumpang dan 6 orang awak pesawat yang semuanya dinyatakan meninggal dunia.

Suasana perayaan Tahun Baru yang baru saja usai dengan segala keceriaannya mendadak muram akibat tragedi memilukan itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 1 Januari 2007, AdamAir Jatuh di Selat Makassar

Kronologi kejadian

Adam Air KL 574 tujuan Manado, Sulawesi Utara itu lepas landas dari Bandara Juanda pada pukul 12.59 WIB dan dijadwalkan mendarat di Manado pukul 16.14 WITA.

Namun, pesawat itu tak pernah tiba di Manado.

Diberitakan Harian Kompas, 2 Januari 2007, 1 jam 7 menit setelah terbang, pesawat putus kontak dengan radar Air Traffic Centre (ATC) Bandara Makassar, Sulawesi Selatan.

"Pada saat putus kontak, posisi pesawat berada pada 85 mil laut (157,42 kilometer) sebelah barat laut Makassar dengan ketinggian 35.000 kaki (10.668 meter)," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara saat itu, Mohammad Iksan Tatang.

Sampai hari itu, pukul 00.00, posisi pesawat dan nasib pilot, kru, dan 96 penumpang masih belum diketahui.

Namun, radar milik Singapura menangkap pancaran emergency locator beacon (elba) di Rantepao, Tanatoraja, Sulawesi Selatan, titik koordinat 3.135.257 Lintang Selatan/119.917 Bujur Timur.

Tatang mengatakan pihaknya telah meminta bantuan pilot pesawat lain untuk memonitor keberadaan pesawat AdamAir tersebut, tetapi tetap tidak mendapatkan laporan.

Informasi justru didapat dari ATC Singapura yang menangkap pancaran ELBA. Alat tersebut memancarkan sinyal jika pesawat menyentuh daratan.

Saat itu, penyebab jatuhnya pesawat tidak langsung diketahui, tapi Tatang mengatakan saat itu cuaca memang sangat buruk.

"Saat itu, hujan sangat lebat dan ada dorongan angin sekitar 40 knot (74,079 kilometer perjam). Tapi, itu belum bisa dikatakan sebagai faktor penyebab," jelas Tatang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 4 Desember 1977, Pembajakan Pesawat Malaysia Boeing 737

Tak ada gangguan sebelum terbang

Direktur Keselamatan dan Keamanan Penerbangan AdamAir Captain Hartono menjelaskan, sebelum berangkat kondisi pesawat dalam keadaan baik dan tidak ada gangguan.

Pesawat Boeing 737-400 buatan 1990 itu melakukan pemeriksaan C-Chek terakhir pada Desember 2005.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com