Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2021: Kecelakaan di Indonesia 2021 dari Sriwijaya Air hingga KRI Nanggala

Kompas.com - 30/12/2021, 07:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepanjang 2021 terdapat beberapa peristiwa kecelakaan transportasi yang terjadi di Indonesia dan menelan banyak korban jiwa.

Di awal tahun 2021, masyarakat dikejutkan dengan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu, Jakarta. 

Sebanyak 62 penumpang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi meninggal dalam insiden tersebut. 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Sriwijaya Air Tabrak 3 Orang Petani Sayur di Jambi

Peristiwa kecelakaan tersebut bukan satu-satunya insiden transportasi yang terjadi sepanjang 2021, selengkapnya dapat disimak di kaleidoskop berikut ini: 

Peristiwa kecelakaan transportasi sepanjang 2021

1. Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Petugas mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021). Tim SAR gabungan menyerahkan barang-barang temuan dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan investigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto Petugas mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021). Tim SAR gabungan menyerahkan barang-barang temuan dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan investigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta pada 9 Januari 2021.

Pesawat tersebut mengangkut 62 penumpang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.

Menurut investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sebelum pesawat terjatuh, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri sempat bergerak mundur.

Kondisi itu terjadi saat pesawat berada di ketinggian 8.150 kaki dan 10.600 kaki.

Diberitakan Kompas.com, 3 Februari 2021, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, kepastian tersebut berdasarkan data tim SAR gabungan yang menemukan puing-puing pesawat di perairan Kepulauan Seribu.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, menurutnya diduga pecah saat membentur ke air.

"Jadi ada yang mengatakan bahwa pesawat pecah di atas udara itu tidak benar. Jadi pesawat secara utuh sampai membentur air, tidak ada pecah di udara," kata Soerjanto. 

Baca juga: Menanti Jawaban soal Penyebab Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 Pasca-CVR Ditemukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com