Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Implan Microchip Buatan Swedia untuk Penyimpanan Data Sertifikat Vaksin

Kompas.com - 22/12/2021, 19:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teknologi microchip yang dapat ditanam di bawah kulit dan dapat digunakan untuk menyimpan data sertifikat vaksin Covid-19 kini telah hadir.

Melansir AFP, Selasa (21/12/2021) pengembangan microchip ini bertujuan agar masyarakat tidak perlu repot membawa dokumen sertifikat vaksin setiap mereka bepergian.

Pengembangan microchip itu dilakukan oleh DSruptive Subdermals, perusahaan asal Swedia.

"Jadi saya memiliki sebuah chip yang ditanam di lengan saya, dan saya telah memprogram chip itu sehingga sertifikat vaksin saya tersimpan di dalamnya," kata Hannes Sjoblad, Managing Director DSruptive Subdermals.

Baca juga: Penjelasan Satgas soal Kebijakan Karantina Mandiri bagi Pejabat Tinggi

"Alasannya adalah agar sertifikat vaksin itu dapat diakses dengan mudah, dan ketika saya memindai chip itu, saya cukup mengarahkan ponsel ke chip dan aplikasi akan membukanya," ujar dia.

Sjoblad mengatakan, sertifikat vaksin yang tersimpan dalam microchip itu berbentuk file PDF dan akan memudahkan petugas ketika perlu melakukan pengecekan.

"Misalnya ketika saya pergi ke bioskop atau ke pusat perbelanjaan, maka petugas dapat mengecek status vaksinasi saya, bahkan ketika saya tidak membawa ponsel," imbuhnya.

Baca juga: Aturan Terbaru Karantina bagi WNI dan WNA yang Tiba di Indonesia

Bukan alat pelacak

Sjoblad menjelaskan, microchip yang ditanam di bawah kulit itu tidak memiliki baterai dan tidak dapat mentransmisikan sinyal.

"Jadi pada dasarnya mereka bersifat pasif," ujar dia.

Menurut Sjoblad, microchip itu tidak dapat digunakan untuk melacak lokasi orang yang dipasangi perangkat tersebut.

"Mereka hanya aktif ketika Anda memindainya menggunakan ponsel pintar. Artinya, mereka tidak dapat digunakan untuk melacak lokasi siapapun," kata Sjoblad.

Sjoblad menekankan, pemasangan microchip ini harus dilakukan secara sukarela.

Adapun biaya pemasangan microchip ini adalah 100 euro atau sekitar Rp 1.609.970.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Harus Ganti Kartu ATM Magnetic Ke Chip

Tentang DSruptive Subdermals

Melansir laman perusahaan, DSruptive Subdermals telah mengerjakan teknologi chip yang dapat ditanamkan pada manusia sejak 2019.

Pada 2020, mereka menerima dana dari Nordic Group ApS, yang memungkinkan perusahaan untuk mempercepat penelitian dan pengembangan teknologi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com