Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Nasib Penanganan Pandemi di Tengah Kontestasi

Kompas.com - 15/12/2021, 09:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

UJUNG lorong panjang pandemi Covid-19 di negeri ini mulai terlihat meski masih gelap.

Penanganan pandemi menunjukkan perbaikan, dibuktikan dengan jumlah kasus orang yang terinfeksi virus ini terus menurun secara signifikan.

Pandemi memang belum pergi. Virus Corona asal China ini belum berhenti menyebar dan menular.

Namun, kita bisa sedikit bernapas lega. Jumlah kasus kumulatif Covid-19 di dalam negeri memang mencapai lebih dari 4 juta. Namun, tren kasus infeksi harian terus menurun tajam.

Bahkan pada Senin (13/12/2021) lalu, hanya ada 106 kasus baru. Jumlah ini adalah yang terendah selama 20 bulan terakhir sejak virus ini terdeteksi hadir di negeri ini.

Sebelumnya, angka terendah laporan kasus di bawah angka tersebut adalah 107 kasus pada 24 Maret 2021.

Sementara pada Selasa (14/12/2021), Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada penambahan 190 kasus positif Covid-19.

Dengan demikian, hingga Selasa (14/12/2021), total ada 4.259.439 kasus Covid-19 sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020.

Omicron, libur Nataru dan ancaman gelombang ketiga

Meski penanganan pandemi menunjukkan perbaikan dan angka kasus positif terus menurun signifikan, kita belum bisa berleha-leha.

Pasalnya, virus ini belum pergi dan masih menghantui negeri ini. Hal ini ditandai dengan masih adanya warga yang terinfeksi.

Selain itu, kemampuan virus ini bermutasi juga harus disikapi dengan waspada dan hati-hati.

Omicron, varian terbaru virus asal Wuhan, China ini kabarnya lebih ganas dari varian-varian sebelumnya.

Sejumlah negara sudah mendeteksi kehadiran varian baru virus corona ini. Inggris, misalnya.

Pemerintah Inggris mengumumkan adanya pasien meninggal akibat varian Omicron.

Mengutip BBC, Selasa (14/12/2021), Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan kepada anggota parlemen bahwa saat ini Omicron mewakili 20 persen kasus di Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com