KOMPAS.com - Belakangan, publik disuguhkan dengan fenomena pamer kado mewah dari dan ke orang-orang ekstra mapan.
Contoh paling baru adalah ketika YouTuber Ria Ricis dan Teuku Ryan mendapat kado pernikahan berupa mobil mewah dari pengusaha Putra Siregar dan istri.
Kado berupa mobil BMW warna putih itu pun dibagikan oleh Ria Ricis dan suami di media sosial Instagram-nya.
Sebelumnya, Putra Siregar juga memberikan mobil Toyota Alphard kepada YouTuber Atta Halilintar sebagai kado ulang tahun ke-27.
Bagaimana sosiolog melihat fenomena tersebut?
Baca juga: Giliran Ria Ricis dan Teuku Ryan Dapat Hadiah Mobil Mewah dari Putra Siregar
Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono melihat, ada dua kemungkinan atas fenomena itu.
Pertama, fenomena itu merupakan pengembangan modal sosial. Maksudnya, ada jaringan fungsional antara satu orang dan lainnya terkait fungsi-fungsi tertentu, misalnya bisnis, pengembangan ekonomi, atau akses.
"Jadi hadiah itu sebagai simbol bahwa saya menghormatimu, saya menghargaimu, demikian juga sebaliknya kamu dengan saya," kata Drajat kepada Kompas.com, Jumat (26/11/2021).
Kedua, ada kemungkinan ini merupakan tindakan filantropi, yaitu orang-orang kaya tersebut akan memberi kepada siapa pun.
Namun, dalam konteks kado mewah dari dan untuk orang ekstra mapan ini, Drajat menyebut kemungkinan kedua ini kurang pas.
Baca juga: Ulang Tahun ke-27, Atta Halilintar Dapat Kado Mobil dari Putra Siregar
Drajat menuturkan, fenomena itu memberikan sebuah simbol bahwa mereka membangun jejaring yang kuat.
"Cuma yang jadi masalah itu dipajang di media, sehingga akan terkesan berusaha meningkatkan bukan hanya modal sosial lagi," jelas dia.
"Tapi lebih modal simbolik, yaitu suatu pengakuan dari publik bahwa orang ini kaya, bahwa fenomena tentang komunitas atau golongan orang kaya (leisure class) ini memang ada," sambung dia.
Dia menjelaskan, orang-orang leisure class ini biasanya solid dan saling support satu sama lain.
Selain itu, mereka juga bekerja sama dan melindungi agar posisi mereka tidak tergantikan.