KOMPAS.com - Media sosial Twitter diramaikan dengan potongan video wawancara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dengan salah satu stasiun televisi swasta.
Dalam potongan video yang beredar itu, Menpora menyebut ganda putra Fajar Alfian/M Rian Ardianto sebagai tunggal putra baru yang tak banyak dikenal oleh publik.
"Ada tunggal putra kita yang baru Fajar Rian. Sebelum-sebelumnya kan publik tidak begitu kenal dengan mereka, kali ini mereka tampil dan bahkan menang dua set langsung. Itu satu hal yang menggembirakan," kata Menpora Zainudin Amali dalam video itu.
Adalah akun @andar_sihombing yang mengunggah potongan video itu di media sosial Twitter.
Bagaimana pak mentri @KEMENPORA_RI mau urus hal besar, membedakan mana pemain tunggal dan ganda aja gagal
— Burnout Syndrome (@andar_sihombing) October 17, 2021
lagian fajar rian itu dobel peringkat 7 dunia pak mentriiiii
dah lama terkenal,bapak aja yg gak kenal!!@BadmintonTalk @INABadminton #ThomasCup2020 pic.twitter.com/XiLG3gCBID
Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton sebanyak 134,5 ribu kali, dibagikan 1.854 kali, dan disukai oleh 3.496 warganet.
Dalam tampilan video, diketahui bahwa wawancara tersebut dilakukan oleh stasiun Metro TV setelah Indonesia berhasil membawa pulang trofi Thomas Cup.
Baca juga: Kronologi Indonesia Tak Bisa Kibarkan Merah Putih di Piala Thomas 2020
Fajar Alfian/M Rian Ardianto merupakan salah satu ganda putra andalan Indonesia.
Pasangan tersebut saat ini menempati rangking 7 dunia, sementara peringkat tertinggi yang pernah mereka capai adalah ranking 5 pada 2020.
Sejumlah prestasi yang pernah mereka raih dalam BWF World Tour adalah juara Korea Open 2019, Swiss Open 2019, Syed Modi International 2018, dan Malaysia Master 2018.
Fajar Alfian/M Rian Ardianto juga pernah meraih medali perak di ajang Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia.
Di ajang Thomas Cup, Fajar Alfian/M Rian Ardianto bertanding sebanyak empat kali, dua di antaranya di partai penyisihan grup.
Dari empat pertandingan itu, Fajar Alfian/M Rian Ardianto hanya satu kali menelan kekalahan, yaitu saat berhadapan dengan pasangan Lee Yang/Wang Chi-Lin dengan skor 26-28, 21-16, dan 14-21.
Baca juga: Mengenal WADA, Badan Antidoping Dunia yang Jatuhkan Sanksi untuk Indonesia
Di partai final, Fajar Alfian/M Rian Ardianto menang dua set sekaligus dari pasangan China He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan skor 21-12 dan 21-19.
Kemenangan itu menyumbang satu poin bagi kemenangan Indonesia atas China dengan skor 3-0.
Dengan hasil ini, Indonesia meraih gelar juara ke-14 dan menegaskan dominasinya di Thomas Cup.
Gelar juara Thomas Cup tersebut berhasil diraih setelah penantian selama 19 tahun. Sebab, Indonesia terakhir kali juara pada 2002 silam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.