Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kwarnas: Susur Sungai yang Tewaskan 11 Siswa MTs Harapan Baru Bukan Kegiatan Pramuka

Kompas.com - 16/10/2021, 15:15 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menyatakan, kegiatan susur sungai yang diadakan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijantung, Ciamis, Jawa Barat bukan kegiatan Pramuka.

Ada 150 siswa setingkat SMP yang baru masuk dengan kisaran usia 12-13 tahun, bersama para guru turun ke sungai.

Namun, sesampainya di sekolah yang juga lingkungan pesantren, masih ada siswa yang belum kembali ke asrama.

Petugas BPBD bersama Tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian mulai Jumat pukul 13.30 WIB. Korban pertama ditemukan pukul 19.15 WIB. Korban lainnya juga ditemukan hingga pukul 21.00 WIB mencapai 11 orang.

Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka Tubagus Guritno mengatakan, kegiatan yang berujung tragis tersebut bukan kegiatan Pramuka.

"Di sekolah tersebut tidak ada ekskul Gerakan Pramuka. Jadi tidak mungkin mereka adalah anggota Pramuka. Itu yang bisa kami pastikan," kata Tubagus, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tenggelam saat Susur Sungai, Ini Penyebab Sungai Meluap

Tubagus mengatakan, susur sungai merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan Pramuka.

Akan tetapi, setiap Gugus Depan Pramuka memiliki pedoman dan manajemen risiko yang diatur dalam Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 277 Tahun 2007.

Ia mengatakan, 150 siswa tersebut merupakan santri pesantren yang juga siswa Mts yang diajak guru-gurunya melakukan kegiatan mirip Pramuka, yakni bersih-bersih sungai.

"Sebenarnya itu bukan anak-anak Pramuka, tapi santri pesantren yang menyelenggarakan kegiatan seperti Pramuka. Karena sekolah itu tidak memiliki Gugus Depan, dan tidak ada ekskul Pramuka," kata Tubagus.

Kegiatan luring masih dilarang

Petugas tim SAR dari BPBD Ciamis dibantu warga setempat mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cileuer, Desa Utama, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru tewas tenggelam dan dua orang kritis saat menjalani kegiatan pramuka susur sungai.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Petugas tim SAR dari BPBD Ciamis dibantu warga setempat mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cileuer, Desa Utama, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru tewas tenggelam dan dua orang kritis saat menjalani kegiatan pramuka susur sungai.
Tubagus mengatakan, Kwarnas masih melarang kegiatan Pramuka luar jaringan (luring).

Kegiatan Pramuka yang mengharuskan tatap muka langsung dilakukan dengan sangat terbatas mengingat adanya pembatasan kegiatan selama pandemi Covid-19 dan protokol kesehatan yang wajib diterapkan.

"Untuk Pramuka saja, saat ini Kwarnas belum mengizinkan kegiatan secara full luring. Kalaupun luring sangat terbatas dan wajib menerapkan protokol kesehatan," kata Tubagus.

Sementara itu, untuk melakukan kegiatan di alam terbuka, pihaknya mengatakan, Kwarnas sudah membuat pedoman dan manajemen risiko.

Salah satu hal yang wajib dilakukan pembina atau pelatih Pramuka yakni memahami area risiko dan memastikan setiap anggota sadar prinsip yang terkandung dalam gerakan Pramuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com