Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PON Papua 2020 Usai, Tantangan Merawat Venue Olahraga di Depan Mata

Kompas.com - 15/10/2021, 18:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 dijadwalkan berakhir hari ini, Jumat (15/10/2021).

Provinsi Jawa Barat memastikan diri menjadi juara umum dengan raihan 353 medali, terdiri dari 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu.

Empat peringkat di bawahnya dihuni oleh Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, dan Bali.

Usai gelaran PON Papua, pemerintah kini dihadapkan dengan tantangan besar merawat venue-venue olahraga yang menghabiskan APBN lebih dari Rp 10,3 triliun itu.

Baca juga: Skuad PON Papua Peraih Medali Emas Siap Warnai Dunia Profesional

Banyak venue bekas PON yang mangkrak

Dalam catatan gelaran PON di masa lalu, banyak venue bekas PON yang mangkrak karena tidak terawat dan tidak dimanfaatkan dengan baik.

Di Kalimantan Timur, misalnya, Kompleks Olahraga Palaran bekas PON 2008 yang dibangun dengan dana triliunan rupiah, kini mangkrak tak terpakai.

Kondisi serupa juga terjadi di venue-venue bekas PON Riau 2012. Sejumlah aset bahkan disebut ada yang menjadi milik pribadi.

Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) sekaligus Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto mengatakan, membebankan perawatan venue bekas PON Papua kepada pemerintah daerah akan sangat membebani APBD.

"Jadi perlu dibuat skema bagaimana nanti merawat venue PON agar tidak mangkrak. Kalau itu hanya dikelola pemda tentu akan membebani anggaran APBD, tidak mungkin nanti meminta anggaran APBN," kata Djoko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: PON Papua Berakhir, Jabar Pertahankan Gelar Juara Umum

Pengelolaan model BLU

Menurut dia, pola pengelolaan yang memungkinkan adalah dengan model Badan Layanan Umum (BLU), semi swasta.

Dengan pola pengelolaan itu, Djoko mengatakan, masyarakat masih bisa menggunakan venue-venue PON, tetapi juga bisa dikomersialisasikan oleh pihak ketiga.

Selanjutnya, pemerintah juga perlu melakukan sinergi dengan sektor lain.

Dalam hal ini, yang paling mungkin adalah sektor pariwisata.

"Kalau pemerintah pusat maupun daerah bisa mendorong tumbuhnya pariwisata-pariwisata baru, masyarakat Indonesia yang lain, bahkan dunia akan melihat Papua ini seperti halnya Bali," jelas dia.

Sebab, pariwisata baru itu akan membawa event-event dunia, minimal skala nasional.

Khusus untuk Stadion Lukas Enembe, menurut Djoko, tidak akan menjadi masalah, karena sepak bola di Papua cukup maju.

"Event-event besar Liga 1 masih bisa digelar di sini. Tapi untuk cabang-cabang lain, tentu harus diatur, harus sinergi antara pemerintah dan pihak swasta," ujar Djoko.

Djoko menyebutkan, salah satu tantangan lainnya adalah masalah keamanan.

Meski selama penyelenggaraan PON relatif aman, tetapi masyarakat perlu diyakinkan soal hal itu.

Baca juga: Hari Ini, Wapres Akan Tutup Gelaran PON XX Papua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com