Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Berkunjung ke Mathura, Tanah Kelahiran Sri Kresna

Kompas.com - 15/10/2021, 09:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEBENARNYA tujuan saya bersama Aylawati Sarwono menempuh perjalanan darat dari New Delhi ke Agra adalah tentu saja untuk mengunjungi Taj Mahal.

Namun di tengah perjalanan nyaris 200 kilometer tersebut secara kebetulan saya melihat sebuah tanda penunjuk jalan ukuran kecil menunjuk ke arah Mathura.

Maka kami berbelok ke arah Mathura sebab seingat saya Mathura adalah tanah kelahiran Sri Kresna.

Ternyata ingatan saya tidak keliru. Akhirnya tanpa direncanakan, kami sempat berkunjung ke tanah kelahiran Sri Kresna.

Sapta Puri 

Kota Mathura merupakan satu di antara Sapta Puri, tujuh Kota Suci agama Hindu. Di kota Mathura terdapat Kawasan Kuil Krishna Janmasthan yang diyakini umat Hindu sebagai tempat kelahiran Sri Kresna.

Mathura adalah Ibu Kota kerajaan Surasena yang dikuasai oleh Kansa, paman Sri Kresna dari dinasti Yaduvanshi Chandravanshi.

Ibu Kresna adalah Devaki dan ayah Kresna adalah Vasudeva. Kakak Kresna adalah Balarama yang di pewayangan dikenal sebagai Baladewa.

Adik Kresna adalah Subadra yang menikah dengan Arjuna secara kawin lari dengan menggunakan aji Halimun akibat semula tidak disetujui oleh Baladewa yang akhirnya setuju akibat tidak berani melawan kesaktian adiknya, Kresna yang mengancam dengan senjata pamungkas Cakra.

Sebagai seorang playboy yang rupawan dan penuh pesona apabila meniup seruling wajar apabila Sri Kresna versi India menikah dengan segerombolan perempuan terdiri dari Radha, Rukmini, Satyabhama, Kalindi , Jambawati, Nagnajit, Mitravinda, Bhadra, Lakshmi dan 16.000 perempuan lainnya.

Menurut legenda Hinduisme, pada masa kanak-kanak dan remaja, Kresna dikenal sebagai penggembala sapi sebagai satwa suci Hinduisme yang jahil suka mengganggu siapa pun yang bisa diganggu.

Kresna memiliki Berbagai nama julukan antara lain Mohan alias pemesona perempuan, Govinda alias cowboy versi India, Keev alias prankster, Gopala alias pelindung sapi dan yang paling keren adalah Jagannatha penjaga jagad.

Kemudian di depan nama Kresna kerap ditambahkan gelar Sri.

Kresna berulang kali akan dibunuh oleh pamannya Kansa yang takut atas kesaktian Kresna dan akhirnya Kansa justru dibunuh oleh Kresna yang kemudian menobatkan ayah Kamsa, Agrisena menjadi raja menggantikan Kansa.

Kresna sendiri kemudian bersama bangsa Yadayas mendirikan kerajaan Dwaraka. Menurut versi Mahabharata, Sri Kresna mendampingi Pandawa mulai dari Hastinapura sampai mendirikan Indraprasta kemudian berperang melawan Kurawa di Kurusetra sebagai legenda mashur Bharatayudha.

Sri Kresna dilarang oleh para dewa ikut bertempur di Bharatayudha sebab apabila Sri Kresna turun ke Kurusetra maka tidak ada manusia mau pun dewa mampu melawan kesaktian Sri Kresna apalagi jika sudah ber-Triwikrama tiada lawan di jagad raya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com