Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Viralnya Murid SD Pakai Styrofoam Menyeberang Sungai ke Sekolah

Kompas.com - 25/09/2021, 15:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu viral sebuah video di media sosial, tiga anak laki-laki sedang menyeberangi sungai styrofoam dengan seragam sekolah dasar (SD).

Video tersebut memperlihatkan tiga anak itu sedang mendayung dengan menggunakan styrofoam berbentuk kotak berwarna putih.

Mengutip Kompas.com, diketahui lokasi sungai tersebut berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.

Mereka adalah siswa SDN 1 Kuala 12, Kecamatan Tulung Selapan yang ingin menyeberang sungai.

Warga yang menyaksikan video itu merasa khawatir, karena mendayung dengan hanya menggunakan styorofoam sangat berbahaya.

Lantas, bagaimana fakta sebenarnya terkait viralnya video tiga murid SD yang menyeberang sungai dengan styrofoam tersebut?

Warga sudah biasa melihat anak menyebrang dengan styrofoam

Saat dikonfirmasi, Kepala Urusan Perencanaan dan Keuangan Desa Kuala 12 Adi Perdana mengatakan, kejadian tersebut sudah biasa bagi warga asli desa tersebut.

Menurutnya, anak-anak di desa mereka memang sudah biasa memanfaatkan kotak styrofoam sebagai perahu akan pergi ke sekolah.

Baca juga: Video Viral Murid SD Menyeberang Sungai Pakai Styrofoam ke Sekolah

Biasanya sebagian murid juga diantar dan jemput oleh orangtuanya menggunakan perahu atau speed boat.

Namun, kadang anak-anak menolak diantar dan memilih melewati sungai dengan styrofoam.

"Sudah 10 tahun ini anak-anak memanfaatkan kotak itu untuk bermain di sungai. Biasanya bisa sampai 7 atau 8 orang yang bermain menggunakan kotak itu," kata Adi Perdana melalui sambungan telepon, Sabtu (25/9/2021).

Menurut Adi, saat sekolah tatap muka dimulai kembali, anak-anak kembali memanfaatkan kotak styrofoam untuk berangkat ke sekolah sebagai pengganti perahu.

"Anak-anak itu semuanya bisa berenang dengan baik. Mereka biasa berenang menyeberangi sungai yang lebarnya mencapai 120 meter," kata Adi.

Belum ada jembatan

Adi mengakui bahwa di desa mereka memang belum ada jembatan yang menghubungkan dua sisi sungai.

Menurut Adi, dengan lebar sungai 120 meter, tidak cukup membangun jembatan hanya dari dana desa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com