Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prakerja Gelombang 21 Sudah Ditutup, Adakah Gelombang Berikutnya?

Kompas.com - 20/09/2021, 11:36 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 21 sudah ditutup pada Minggu (19/9/2021) pukul 23.59 WIB.

Apakah ada Kartu Prakerja gelombang berikutnya?

Informasi penutupan Kartu Prakerja gelombang 21 disampaikan Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Louisa Tuhatu, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/9/2021).

Gelombang 21 merupakan gelombang terakhir berdasarkan sisa kuota anggaran semester kedua di tahun 2021.

Kuota Kartu Prakerja gelombang 21 berjumlah 754.929 orang. Angka ini berasal dari sisa kuota anggaran semester dua Rp 10 triliun dan tambahan dari anggaran Rp 1,2 triliun.

Baca juga: Daftar Prakerja Gelombang 21, Lakukan Ini agar Tak Gagal Lagi!

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kartu Prakerja (@prakerja.go.id) 

Akan ada gelombang tambahan

Sejak Gelombang 1 dibuka pada 11 April 2020 hingga pengumuman penerima Gelombang 20 pada 15 September 2021, program ini sudah menjangkau 10,6 juta penerima manfaat.

Rinciannya, 5,5 juta peserta pada 2020 serta 5,1 juta penerima Kartu Prakerja pada 2021.

Seperti pada pendaftaran Kartu Prakerja di semester sebelumnya, setiap periode pembukaan gelombang akan selalui ada gelombang tambahan.

Louisa mengonfirmasi akan ada gelombang tambahan di semester kedua tahun 2021, yang diambil dari kuota kepesertaan yang dicabut.

"Dari setiap gelombang biasanya ada yang dicabut kepesertaannya karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari," ujar Louisa.

Ia mencontohkan, peserta dari gelombang 18 yang memiliki batas waktu membeli pelatihan sampai 22 September 2021, atau untuk peserta dari gelombang 19 adalah 30 September 2021.

"Lewat dari waktu itu maka kepesertaannya akan dicabut. Kepesertaan yang dicabut ini nantinya akan dipulihkan dalam gelombang tambahan," papar Louisa.

Jika penerima tidak membeli pelatihan Prakerja dari batas waktu tersebut, kuota dan bantuan Prakerja akan dicabut, kemudian dialihkan pada penerima lainnya di pembukaan gelombang tambahan.

Sesuai Permenko 11 Tahun 2020, penerima akan mendapat sanksi berupa:

  • Dana bantuan pelatihan yang tersisa dalam Kartu Prakerja akan dikembalikan ke rekening dana Kartu Prakerja
  • Dana bantuan insentif yang tersisa dalam Kartu Prakerja dikembalikanke rekening dana Kartu Prakerja
  • Penerima tidak dapat mengikuti kembali Program Kartu Prakerja.

Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 21 Dibuka, Pendaftar dari Golongan Ini Dipastikan Tak Akan Lolos!

Cara ikut pelatihan

Agar kepesertaan tidak dicabut, pastikan penerima Kartu Prakerja sudah membeli pelatihan.

Peserta yang dinyatakan lolos, akan mendapat bantuan dana awal sebesar Rp. 1.000.000. Akan tetapi, peserta tidak dapat langsung membelanjakan dana ini untuk pelatihan.

Peserta diwajibkan dulu untuk menonton 3 video, masing-masing berdurasi sekitar 2-3 menit yang telah disediakan pihak Prakerja.

Setelah menonton video panduan, penerima baru dapat mengikuti pelatihan Kartu Prakerja. Langkahnya, meliputi:

  • Cek dashboard akun Prakerja untuk memastikan dana pelatihan sudah tersedia
  • Cek pelatihan di Bukalapak, Mau Belajar Apa, Pintaria, Pijar Mahir, Sisnaker, Sekolahmu, Tokopedia, atau lembaga lainnya
  • Pilih pelatihan sesuai kebutuhan
  • Beli pelatihan dan bayar dengan Nomor Kartu Prakerja.

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka, Simak Tesnya agar Lolos Seleksi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 3 Penyebab Gagalnya Pencairan Insentif Kartu Prakerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com