KOMPAS.com - Noda kuning pada bantal sering kali menjadi masalah yang menyulitkan. Munculnya noda kuning pada bantal ini biasanya disebabkan oleh keringat maupun air liur.
Namun, tak jarang bantal yang menguning juga disebabkan karena tungau debu, sel kulit mati, serta kutu busuk yang ada di bantal. Karena itu, sebaiknya luangkan waktu untuk mencuci bantal.
Dikutip dari berita Kompas.com (26/8/2021), sel kulit mati, keringat, dan sisa skincare yang menempel di bantal serta menyebabkan sarang kuman dan tungau.
Tidak hanya menjadi sarang kuman dan tungau, bantal yang tidak dicuci juga bisa berpengaruh pada kesehatan.
Baca juga: Kapan Harus Mencuci Bantal dan Bagaimana Mencucinya?
Contohnya, jika Anda memiliki alergi pada debu maka kemungkinan akan lebih sering mengalami sesak apabila bantal tidak dicuci.
Tak hanya itu, kualitas tidur juga bisa terganggu bila bantal dalam keadaan kotor. Hal itu lantaran akumulasi kotoran pada bantal bisa merusak struktur serta kemampuannya menopang kepala dan leher saat tidur.
Kendati begitu, frekuensi dalam mencuci bantal juga perlu diperhatikan. Terlalu sering mencuci malah dapat merusak penyangga lebih cepat.
Untuk itu, sebaiknya mencuci bantal dua kali setahun, bahkan tiga kali, demi memperoleh tidur nyenyak dan bebas kuman. Dengan cara ini, bantal juga bisa lebih tahan lama.
Untuk menghilangkan noda kuning pada bantal ada cara yang bisa Anda lakukan.
Dikutip dari Kompas.com Rabu (8/9/2021), berikut ini bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membersihkan noda kuning pada bantal agar bersih kembali:
Ada lima langkah yang perlu dilakukan agar noda kuning pada bantal bisa menghilang, sebagai berikut:
Bantal bulu angsa harus dikeringkan dengan siklus udara, sedangkan bantal sintetis hanya dapat dikeringkan pada pengaturan suhu rendah.
Menambahkan beberapa bola tenis bersih akan membuat bantal empuk. Tentu saja, bantal masih akan tetap dapat kotor kembali. Maka dari itu, waktu yang cukup untuk mencuci bantal adala setiap tiga bulan sekali.
(Sumber:Kompas.com/Aniza Pratiwi, Sakina Rakhma Diah Setiawan | Editor: Esra Dopita Maret, Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.