Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut "Sentil" Restoran dan Kafe di Jakarta yang Tak Patuh Prokes

Kompas.com - 06/09/2021, 20:40 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung restoran dan kafe di Jakarta yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Menurut dia, kelengahan sekecil apa pun akan berdampak pada peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan.

"Ini adalah sesuatu yang harus kita hindari, seperti yang terjadi beberapa hari lalu di sebuah restoran atau kafe di wilayah Jakarta yang tidak patuh terhadap Protokol Kesehatan," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (6/9/2021).

Akibat kelalaian itu, kafe tersebut akhirnya ditutup selama tiga hari.

Dalam penegakan peraturan PPKM, Luhut menegaskan, pemerintah akan mengambil langkah persuasif.

Jika upaya persuasif diabaikan, maka pemerintah tak ragu untuk mengambil langkah lebih tegas.

Baca juga: PPKM Diperpanjang hingga 13 September, Ini Penyesuaian Aturannya

Banyak resto dan kafe tak pakai PeduliLindungi

Tak hanya itu, Luhut juga menyinggung banyaknya restoran atau kafe yang masih belum menerapkan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Ia memaparkan, total masyarakat yang melakukan skrining dengan menggunakan PeduliLindungi mencapai 20,9 juta orang.

Skrining PeduliLindungi dilakukan di beberapa sektor publik, seperti pusat perbelanjaan, industri, dan olahraga.

"Dari total 20,9 juta orang tersebut, terdapat 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan masuk atau melakukan aktivitas di tempat publik oleh sistem," jelas dia.

"Juga terdapat 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat mencoba untuk melakukan aktivitas publik," sambung Luhut.

Baca juga: Viral, Video Gudang Shopee di Jakarta Terbakar, Bagaimana Barang Pelanggan?

Kriteria hitam akan ditindak

Luhut menuturkan, pemerintah nantinya akan menindak orang dengan kriteria hitam yang berusaha melakukan aktivitas di area publik dan membawa mereka ke isolasi terpusat.

Hal itu dilakukan untuk saling menjaga dan melindungi semua orang.

Karenanya, pemerintah mengimbau agar masyarakat beraktivitas di tempat-tempat yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Ia menjelaskan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus menunjukkan hasil positif.

Sejumlah daerah di Jawa-Bali kini telah turun ke PPKM Level 3 dan 2. Bahkan jumlah daerah dengan level assesmen 4 hanya tersisa 11 kabupaten atau kota.

Indikator transmisi penyakit juga secara keseluruhan mengalami perbaikan.

"Semua ini tentunya adalah sesuatu yang patut kita syukuri yang merupakan buah dari kerja keras kita semua," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com