KOMPAS.com - Seorang warga terpaksa dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso, Sulawesi Tengah setelah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama.
Dia adalah Saparuddin (56), warga Kelurahan Lawanga, Kecamatan Poso Kota Utara dirawat karena mengalami gejala mual, jantung berdebar, serta demam tinggi.
Diketahui sebelumnya saparuddin merupakan pasien yang telah menjalani isolasi mandiri di rumah selama 6 hari karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun ia justru tetap menjalani vaksinasi Covid-19 di RSUD Poso.
Direktur RSUD Kabupaten Poso Jean S.Rondonuwu membenarkan kejadian yang menimpa salah seorang warga usai menjalani vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh pihak RSUD Poso.
Menurutnya, gejala mual-mual,debar jantung serta demam panas yang dialami oleh warga tersebut sepenuhnya bukan kesalahan dari pihak RSUD Poso ataupun tenaga kesehatan yang bertugas saat vaksinasi dilaksanakan.
Baca juga: Sedang Isoman, Pria Ini Nekat Divaksin demi Dapat Sertifikat, Alami Mual dan Demam Tinggi
Namun, korban yang tidak jujur saat dilakukan screening vaksinasi Covid-19.
"Jadi memang betul,kami sudah komunikasi langsung bagian IGD dan pasien kini sementara kita tangani oleh tim dokter ahli di IGD,ini terjadi karena pasien saat discreening,oleh petugas tidak mau jujur," ungkap Jean.
Jean menjelaskan, saat discreening oleh petugas vaksin beberapa pertanyaan yang diajukan kepada pasien tidak sepenuhnya dijawab dengan jujur, sehingga pemberian vaksinasi Sinovac tahap pertama tetap dilakukan oleh petugas.
Diakui, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter terhadap pasien, terungkap jika warga tersebut merupakan pasien yang telah menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 6 hari karena terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ternyata pasien tersebut adalah pasien isolasi mandiri,saat ditanya demam atau batuk-batuk oleh petugas, dia tidak mengaku. Sebenarnya kan orang mau divaksin itu harus jujur, kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan, kalau jujur tidak akan begini jadinya," jelas Jean.
Sementara itu, pihak keluarga yang ikut dikonfirmasi membenarkan jika Saparuddin nekat melaksanakan vaksinasi tahap pertama dengan tidak jujur tersebut karena terpaksa demi untuk mendapatkan sertifikat vaksin.
Sertifikat tersebut rencananya akan dipergunakan bersama istrinya sebagai syarat administrasi untuk perjalanan mereka berdua menuju Kota Makassar.
(Sumber: Kompas.com Penulis Kontributor Poso, Mansur | Editor Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.