Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Virus Corona Baru "Mu" Masuk Pantauan, WHO: Lebih Kebal Vaksin

Kompas.com - 04/09/2021, 08:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, strain virus corona baru bernama Mu, ditetapkan sebagai varian of interest (voi) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mengutip Kompas,com dari The Guardian, Rabu (1/9/2021), varian Mu atau B.1.621 diidentifikasi pertama kali di Kolomnbia pada Januari 2021, dan dilaporkan di beberapa bagian Amerika Selatan.

Sementara di luar Amerika Selatan, kasus juga dilaporkan di Inggris, Eropa, AS, dan Hong Kong.

Melalui buletin mingguan, WHO menginformasikan bahwa varian tersebut memiliki kemampuan yang menunjukkan dirinya bisa lebih tahan terhadap vaksin, seperti varian Beta.

Namun mengenai detail varian Mu tersebut masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Berikut ini informasi yang tersaji dalam buletin mingguan WHO:

"Sejak identifikasi pertama di Kolombia pada Januari 2021, ada beberapa laporan sporadis kasus varian Mu dan beberapa wabah yang lebih besar telah dilaporkan dari negara lain di Amerika Selatan dan di Eropa".

"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan".

Sifat-sifat varian baru

Berdasarkan pemberitaan France24, Rabu (1/9/2021), ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru.

Hal ini disebabkan karena tingkat infeksi kembali meningkat secara global, terlebih dengan adanya varian Delta yang mudah menular.

Semua virus, termasul SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 bermutasi dari waktu ke waktu.

Sebagian besar mutasi memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada sifat virus.

Namun, mutasi tertentu dapat memengaruhi sifat virus dan memengaruhi seberapa mudah virus itu menyebar, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan ketahanannya terhadap vaksin, obat-obatan, dan tindakan pencegahan lainnya.

Meskipun prevalensi global varian Mu di antara kasus berurutan telah menurun dan saat ini di bawah 0,1 persen prevalensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) secara konsisten masih meningkat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com