Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Long-Haul Covid-19, Efek Jangka Panjang yang Dirasakan oleh Penyintas Corona

Kompas.com - 05/08/2021, 13:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Long-haul Covid-19 adalah istilah yang merujuk pada gejala yang masih dirasakan oleh penyintas penyakit itu, bahkan beberapa bulan setelah dinyatakan pulih.

Melansir Healthline, bagi sebagian orang, infeksi virus corona, seberapa pun parahnya adalah peristiwa yang hanya terjadi sekali dan setelah itu selesai.

Para pasien umumnya dinyatakan pulih sepenuhnya dari gejala Covid-19 sekitar 2 hingga 6 minggu setelah terinfeksi virus corona.

Akan tetapi, bagi sebagian penyintas Covid-19, gejala awal penyakit itu masih mereka derita, bahkan beberapa bulan setelah dinyatakan pulih.

Pengidap long-haul Covid-19 seringkali merasakan gejala seperti kelelahan, nyeri, sesak napas, sulit berkonsentrasi, sakit kepala, dan kehilangan kemampuan perasa serta penciuman.

Baca juga: Serang Penyintas Covid-19, Simak 5 Gejala Infeksi Jamur Hitam

Long-haul adalah ancaman nyata

Penelitian menunjukkan, 50 persen - 80 persen penyintas Covid-19 mengalami setidaknya beberapa efek samping yang bertahan 3 bulan setelah terinfeksi virus corona.

Long-haul umum terjadi pada orang dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19 yang parah.

Wawancara yang dilakukan CDC Amerika Serikat pada pasien Covid-19 menunjukkan:

  • 65 persen orang yang telah keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena gejala Covid-19 parah berhasil pulih
  • 35 persen masih belum pulih sepenuhnya lebih dari 2 minggu setelah dirawat di rumah sakit

CDC Amerika Serikat menyebutkan, kelelahan, batuk, dan sakit kepala adalah masalah yang paling sering dilaporkan.

Sementara itu, penelitian di Inggris menemukan bahwa pada penyintas Covid-19, baik yang dirawat di rumah sakit atau tidak, sekitar 10 persen mengalami masalah kesehatan jangka panjang.

Terbaru, sebuah penelitaian yang berfokus pada orang-orang yang rawat jalan di California menemukan bahwa 27 persen subjek penelitian melaporkan gejala masih terasa setelah 60 hari.

Dari mereka yang memiliki gejala jangka panjang, hampir sepertiga tidak menunjukkan gejala pada saat mereka dites positif terkena virus corona.

Baca juga: Mengapa Penyintas Covid-19 Harus Divaksin? Ini Penjelasan Dokter

Tersiksa karena long-haul

Salah seorang penyintas yang mengalami long-haul Covid-19 adalah Paul Garner, seorang Profesor di Liverpool School of Tropical Medicine.

Melansir WebMD, 30 Juni 2021, Garner mengaku tidak pernah menyangka bahwa gejala Covid-19 yang ia rasakan akan bertahan dalam waktu lama.

Awalnya, sebagai seorang dokter kesehatan masyarakat spesialis penyakit menular, Garner menduga bahwa ia hanya akan sakit selama beberapa minggu, dan kemudian pulih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com