Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Remehkan, Ini Perbedaan Flu Biasa dengan Gejala Covid-19

Kompas.com - 01/08/2021, 13:30 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Gejala Covid-19 yang mirip penyakit musiman seperti flu atau pilek, sangat mungkin memicu sikap lengah masyarakat. Padahal, penyakit sekecil apapun tidak bisa diremehkan di masa pandemi seperti ini.

Sebagian masyarakat bahkan enggan dites lantaran termakan hoaks serta takut di'Covid'kan. Penyangkalan ini membuat mereka abai akan protokol kesehatan dan bisa membahayakan keselamatan orang lain.

Sebaliknya, ada pula yang mengalami gejala flu dan langsung panik karena khawatir terinfeksi virus Corona.

Agar bisa memberikan respon yang tepat, ada baiknya kita belajar membedakan antara flu biasa dengan gejala Covid-19.

Dilansir dari Healthline, gejala Covid-19 yang paling umum adalah batuk, demam, sesak napas, dan kelelahan. Sedangkan gejala flu biasanya muncul sejak 1 hingga 4 hari setelah terinfeksi, sedangkan gejala Covid-19 baru muncul sekitar 5 hari setelah terinfeksi.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menambahkan, jika seseorang terinfeksi Covid-19, butuh waktu lebih lama untuk mengalami gejala dibandingkan jika terserang flu.

Secara keseluruhan, Covid-19 cenderung menyebabkan penyakit yang lebih serius pada beberapa orang dibandingkan kasus flu biasa. Komplikasi yang terkait dengan Covid-19 antara lain pembekuan darah di pembuluh darah dan arteri paru-paru, kaku, jantung, atau otak, serta sindrom peradangan multisistem pada anak (MIS-C).

Baca juga: Pakar AS Sebut Varian Delta Penyebab Lonjakan Covid-19 di Seluruh Dunia

Covid-19 dan flu sama-sama menyebar dari orang ke orang melalui partikel-partikel yang mengandung virus (Covid-19 atau flu) ketika orang batuk, bersin, atau berbicara. Partikel tersebut mungkin menempel di mulut atau hidung orang yang berada di dekatnya dan terhirup ke dalam paru-paru.

Memikirkan kemungkinan terburuk

Dokter spesialis penyakit dalam, RA Adaninggar,dr,SpPD mengakui luasnya spektrum gejala Covid-19. Mulai gejala yang ringan seperti masuk angin dan meriang, gejala sedang seperti demam tinggi dan pilek hebat, hingga kerusakan organ dan harus dilarikan ke unit gawat darurat.

Untuk itu, ia menegaskan pentingnya untuk selalu memikirkan kemungkinan terburuk di era pandemi seperti ini. Pola pikir ini lebih baik untuk melindungi orang sekitar dari penyebaran virus dan memonitor kondisi kesehatan kita, sampai akhirnya terbukti bahwa itu bukan Covid-19.

"Pada kondisi pandemi ini, lebih baik jika kita mengalami gejala flu, ringan atau apapun, kita harus memikirkan kemungkinkan ini adalah Covid," ujarnya melalui akun Instagram resmi, @drningz.

Perempuan yang akrab disapa dokter Ning ini menyarankan agar segera melakukan tes untuk memastikan, jika mengalami gejala flu dan fasilitasnya tersedia.

Jika tidak memungkinkan melakukan tes, ia menganjurkan untuk segera melakukan isolasi mandiri sambil memonitor kondisi kesehatan.

Baca juga: Simak Syarat dan Cara Isolasi Mandiri di Hotel

Contohnya, rutin mengecek kadar saturasi oksigen dan memantau gejala lain yang muncul. "Karena Covid bukan flu biasa, bisa memburuk pada 20 persen orang," tandas dia.

Menurut Ning, tidak perlu khawatir akan isu dicovidkan. Sebab pencegahan dini jauh lebih baik daripada lengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com