KOMPAS.com - Rencana pengadaan laptop Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk pelajar ramai diperbincangkan di media sosial.
Kata kunci "32 GB" menjadi trending topic, Jumat (30/7/2021), terkait dengan rencana pemerintah memberikan laptop kepada sekolah untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Salah satu yang jadi sorotan adalah kecilnya spesifikasi hard drive laptop yang akan diberikan, yakni 32 GB.
Menurut sejumlah pengguna, dengan harga Rp 10 juta per unit, bisa mendapatkan spesifikasi yang lebih baik daripada itu.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Anggarkan Rp 3,7 Triliun untuk Laptop hingga Peralatan TIK pada 2021
Bener2 emosi memuncak melihat "Laptop merah putih" seharga 10 juta yang akan dibeli pemerintah, ternyata hanya spesifikasi Chrome Book. Bahkan sebuah chrome Book Baru harganya Gak sampe 5 juta. Gede amat selisih harganya!! pic.twitter.com/ZX2uwkLE8S
— Mas Pur Bobotoh Jebred (@rasjawa) July 29, 2021
Menanggapi keramaian soal ini, Kepala Biro Perencanaan Kemendikbud Ristek, M Samsuri, menegaskan bahwa harga satu unit laptop bukan Rp 10 juta.
"Iya, bukan (Rp 10 juta). Harga tidak ditentukan Rp 10 juta. Sangat tergantung pengadaan di e-katalog-nya," kata Samsuri kepada Kompas.com, Jumat (30/7/2021).
Ia mengatakan, berdasarkan informasi Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Paudasmen) Kemendikbud Ristek, harga satu unit laptop antara Rp 5 juta-Rp 6 juta.
"Informasi dari Paudasmen perkiraan sekitar Rp 5 sampai dengan Rp 6 juta ya," kata Samsuri.
Dia juga mengatakan, merek laptop yang digunakan tidak hanya Zyrex, tetapi bisa juga dari vendor lain.
"Tidak. Semua yang ada di e-katalog bisa berpartisipasi," ujar dia.
Bukan laptop Merah Putih
Samsuri menjelaskan, ada pemahaman yang salah tentang laptop Merah Putih. Dia meluruskan, yang disebut laptop Merah Putih adalah laptop yang akan diproduksi di dalam negeri.
"Beda, (laptop) Merah Putih itu istilahnya laptop yang sedang dikembangkan. Jadi beda yang sekarang proses pengadaan. Yang disebut laptop Merah Putih itu adalah laptop yang pure inisiatif akan dikembangkan murni oleh konsorsium riset perguruan tinggi," kata Samsuri.
Kemendikbud Ristek mendorong produksi laptop dan tablet "Merah Putih" melalui konsorsium perguruan tinggi, yaitu ITB, ITS, dan UGM.
Ia mengatakan, yang dimaksud laptop produksi dalam negeri adalah memiliki tingkat kandungan dalam negeri dan nanti ada sertifikat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).