Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Tak Berjualan Selama PPKM, Pedagang Ini Diberi Uang dan Sepeda

Kompas.com - 17/07/2021, 16:20 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Selama masa PPKM Darurat ini, mobilitas warga dibatasi, termasuk para pedagang yang waktu berjualannya telah ditentukan dalam aturan tersebut.

Akan tetapi, tak sedikit pedagang yang tetap membuka lapak dagangannya. Ekonomi tentu menjadi faktor utama banyak pengusaha masih nekat berjualan pada masa PPKM Darurat, meski konsekuensinya, mereka harus berurusan dengan aparat keamanan.

Kondisi itu dialami juga oleh Kasmadi (75), penjual mainan di Lamongan, Jawa Timur, yang tetap berjualan pada masa PPKM Darurat.

Saat menunggu pembeli, Kasmadi didatangi polisi. Aipda Purnomo, salah satu yang bertugas saat itu, meminta Kasmadi untuk tidak berjualan selama PPKM Darurat.

Baca juga: Hadiah Uang dan Sepeda untuk Kakek Penjual Mainan yang Tutup Usaha Saat PPKM

Diminta seperti itu, Kasmadi dengan terpaksa langsung membereskan mainan anak yang menjadi sumber penghasilannya itu.

Belum selesai merapikan dagangannya, Kasmadi terkejut saat polisi yang memintanya tak berjualan itu memberikan uang sebesar Rp5 juta.

Kisah ini juga dibagikan oleh Aipda Purnomo melalui unggahan YouTube miliknya, Purnomo Belajar Baik, pada Senin (12/7/2021).

Dilansir dari Tribunnews.com melalui KOMPAS.com, Purnomo mengatakan bahwa alasannya memberikan uang adalah untuk membantu Kasmadi menutup kebutuhannya selama PPKM Darurat ini.

Hadiah sepeda

Tak hanya uang Rp5 juta, Kasmadi pun mendapat hadiah berupa sepeda dari Purnomo.

Sejak 1978, Kasmadi berjualan dengan berjalan kaki. Purnomo berharap, sepeda pemberiannya dapat membantu Kasmadi berjualan setelah PPKM Darurat berakhir.

Baca juga: Ramai soal Curhat Rakyat Kecil Minta Jokowi Sudahi PPKM Darurat, Apa Kata Satgas Covid-19?

Purnomo mengaku, dia tidak sengaja bertemu dengan Kasmadi. Saat pulang dari Polres Lamongan, dia melihat seorang kakek berjalan kaki sambil memikul mainan dagangannya di pinggir jalan.

"Awalnya ndak sengaja ketika pulang dari Polres Lamongan kami melihat seorang yang sudah berumur berjalan kaki dengan memikul jualan mainan di pinggir jalan raya," ujar Purnomo.

Setelah berbincang-bincang, Kasmadi bercerita bahwa ia adalah warga Desa Datinawong, Kabupaten Babat, Lamongan.

Kasmadi mengatakan bahwa biasanya ia berjualan di depan sekolah yang terletak di Kota Lamongan, namun akibat pandemi Covid-19, banyak sekolah tutup dan dia pun memilih untuk berjualan di pinggir jalan.

"Namun Pak Kasmadi tetep bersabar, meskipun sekarang rute jalan kakinya semakin jauh, ditambah penglihatannya Pak Kasmadi agak berkurang dan rabun, mata sebelah kanan kurang terang karena sakit," ungkap Purnomo.

Baca juga: PPKM Darurat Jadi Diperpanjang atau Tidak?

Melihat kegigihan Kasmadi tetap semangat mencari nafkah meski telah berusia lanjut, Purnomo akhirnya memutuskan untuk membeli semua dagangannya.

"Hari ini sengaja kami borong semua jualan Pak Kasmadi dan kami berikan tambahan modal untuk sementara agar tidak berjualan selama aturan PPKM ini," kata Purnomo.

Sumber: KOMPAS.com (Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com