Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Selamat Jalan Ki Manteb Soedharsono...

Kompas.com - 02/07/2021, 20:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PAGI hari Jumat Wage 2 Juli 2021 tokoh dalang legendaris kelas langitan, Ki Manteb Soedarsono, meninggalkan dunia fana di kediaman pribadi beliau di Dukuh Suwono, Desa Ndomplang Kecamatan Karangpandan, Karanganyar.

Baca juga: Mengenang Ki Manteb Soedharsono, Dalang Kondang yang Hari Ini Berpulang

Perkasa

Saya mengenal Ki Manteb Soedarsono sejak almarhum masih belum semasyhur sekarang sehingga beliau masih sempat berkenan diundang mempergelar wayang kulit di kediaman paman saya di kawasan Tambak Segaran dan Coyudan kota Surakarta.

Dari menonton kepiawaian seni dalang sakti mandraguna Ki Manteb Sudarsono saya mulai belajar tentang berbagai tokoh wayang purwa serta berbagai lelakon yang tidak hadir di Mahabharata mulai dari Sukrasana sampai ke Wisanggeni. Lahirnya Pandu sampai Puntadewa Muksa. Petruk Jadi Ratu sampai Ratu Jadi Petruk.

Menurut pendapat subyektif saya, sebagai dalang penuh kreativitas serta kejenakaan Ki Manteb Soedarsono merupakan pewaris tradisi pedalangan aliran kontroversial Ki Nartosabdho yang senantiasa perkasa dalam menghadapi perlawanan dari kaum fundamentalis konservatif tradisional berpegang teguh pada pakem.

Sabetan

Mahaguru kejawen saya merangkap pembatik serta kartunis sekaligus mahapengamat pedalangan, Darminto Odios Soedarmo, bersabda bahwa kesaktian ekspresi suara Ki Anom Suroto nan mengalun merdu penuh variasi sama halnya dengan kedahsyatan seni dalang paripurna serta elan gemeletak tak tak kendang Ki Nartosabdo pada hakikatbnya diimbangi oleh virtuositas sabetan Ki Manteb Soedharsono tiada tanding bahkan tiada dua di jagad gede mau pun jagad alit.

Secara sufistik merogoh sukma dapat dirasakan bahwa makna adiluhur manunggaling kawulo gusti, sangkan paraning dumadi tergores ke dalam sanubari jiwaraga lahirbatin Ki Manteb Soedarsono.

Maka sebagai ungkapan belasungkawa atas wafatnya Ki Manteb Soedaraono, saya mohon izin memetik untaian obituari persembahan Darminto Sudarmo nan menyentuh kalbu sebagai berikut:

Duh Gusti ingkang akarya jagad, blas mboten nginten bilih Ki Dalang Manteb Soedharsono sampun kapundhut, tilar bawana agung. Mugi husnul khatimah.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com