Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, beredar informasi yang menyebut angka kematian akibat vaksin lebih banyak dari angka kematian Covid-19 di Skotlandia.
Dari penelusurn yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut keliru.
Dari data pemerintah Skotlandia, per 15 Juni 2021 sebanyak 7.683 kasus kematian akibat Covid-19. Sementara, ada 3 angka kematian yang dikaitkan dengan vaksin.
Klaim yang menyebut bahwa angka kematian akibat vaksin lebih banyak dari angka kematian Covid-19 di Skotlandia, disebarkan oleh akun Facebook Maria Rahayuningsih.
Ia menyertakan tangkapan gambar potongan berita TheBL yang ditulis Jose Hermosa, kemudian diunggah pada Selasa (15/6/2021) pukul 20.40 WIB.
"Kemarin posting CDC menghapus 150 rb kematian, dan ternyata di Scotland pun mengalami lonjakan kematian pasca vx. Mereka dengan legowo mengakuinya. Lalu dimana amannya vx?" tulis dia.
Sementara, tangkapan gambar dari berita yang ia sertakan menyebut bahwa kematian akibat vaksin 6 kali lebih banyak dibanding kematian akibat Covid-19.
Berikut narasi yang ditulis dalam bahasa Inggris itu:
"6 kali lebih banyak orang meninggal karena vaksin Covid-19 daripada meninggal karena virus di Skotlandia".
Dari penelusuran Kompas.com, informasi yang menyebut angka kematian akibat vaksin lebih banyak dari angka kematian Covid-19 di Skotlandia adalah salah.
Dilansir dari BBC, ada 3 kasus kematian di Skotlandia yang disebut berkaitan dengan efek samping vaksin Covid-19.
National Records of Scotland (NRS) mencatat efek tersebut sebagai "penyebab yang mendasar" dari 3 kematian yang terjadi sebelum 30 April 2021 tersebut.
Profesor kesehatan masyarakat di Universitas Edinburgh, Linda Bauld mengatakan, efek samping yang serius dari vaksin jenis apapun sangat tidak biasa.
"Kami telah mengetahui pembekuan darah langka yang kami pikir terkait dengan vaksin Oxford-AstraZeneca, tetapi tidak selalu mungkin untuk mengatakan bahwa vaksin itu penyebabnya. Mungkin ada faktor lain yang berkontribusi," kata Bauld, mengutip BBC.
Skotlandia merupakan negara bagian dari Kerajaan Inggris.
Pada April 2021, Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHPRA) Inggris mengkonfirmasi sebanyak 7 orang telah meninggal karena pembekuan darah yang tidak biasa setelah mendapatkan vaksin Oxford-AstraZeneca di Inggris.