Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pengendara Jebol Pagar saat Penyekatan di Suramadu, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 07/06/2021, 15:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Viral di media sosial, video menampilkan ratusan pengendara roda dua menerabas pagar dan melintas area yang bukan jalur kendaraan.

Video tersebut sebagaimana diunggah oleh akun Instagram, @tante-rempong_officiall.

Dalam keterangannya, akun tersebut menuliskan keterangan bahwa peristiwa ini merupakan aksi penjebolan yang terjadi di Suramadu, Jawa Timur.

"Astaga dijebol lhoo ini. Lokasi Suramadu," tulis akun tersebut.

Seorang netizen juga meninggalkan komentar diunggahan tersebut dan menyebut peristiwa dalam video merupakan upaya pengguna jalan yang menghindari pelaksanaan tes cepat usap antigen masal yang digelar di sekitar lokasi.

"Jd di suramadu itu lagi ada antigen swab  massal. Nah warga yg nolak itu, ngebobol pagar biar bisa lolos darii swab. Makanya sibapak itu bilang, 'jebol jebol' gitu paham gak sih wkwkwk," tulis akun @desysimb.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 dan Dimulainya Penyekatan Kendaraan di Jembatan Suramadu...


Penjelasan kepolisian

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Eko Adi Wibowo memberikan klarifikasi atas video viral yang beredar.

"Kemarin (6/6/2021) itu kan kejadiannya sekitar jam 11.00-an, lagi panas-panasnya," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/6/2021).

Menurutnya, peristiwa itu merupakan skenario yang dijalankan oleh tim gabungan demi mengurai kepadatan pengguna jalan di kawasan tersebut.

"Itu karena di wilayah itu membludak sekali (pengguna jalan), karena di situ kan ada jalur alternatif sehingga kita berupaya untuk jangan sampai berdesak-desakan, uyel-uyelan, kita carikan jalan alternatif di situ," jelas dia.

Ia menegaskan, tidak ada tindak penjebolan pembatas jalan oleh masyarakat pengguna jalan yang mencoba menghindari tes Covid-19.

"Baik dari atas maupun di depan itu sudah penuh, full, jadi kita carikan (jalan) supaya dapat bernapas mereka, jalur alternatif itu yang biasa menjadi trobosan orang-orang, tetapi tetap dijaga sama brimob, ada satpol PP, mereka itu diarahkan ke tempat swab itu, tapi lewat belakang," papar Eko.

"Bukan, bukan (pengguna jalan menjebol pagar), itu memang bekas bobolannya orang-orang buka pagar di situ, karena dilihat itu kok (bisa jadi) alternatif kita jangan sampai uyel-uyelan, kasihan kan mereka kepanasan, sehingga lewat situ, tapi tetap kita jaga," lanjut dia.

Sayangnya, keberadaan petugas yang ada di tempat menurut Eko tidak turut terekam di dalam video yang beredar.

Semua pengguna jalan pun tetap mengikuti tes cepat yang diselenggarakan oleh pihak Pemerintah Kota Surabaya itu.

"Tolong bantuan di-counter ya. (Mereka) Tetap rapid tanpa kecuali, sampai kita temukan 83 orang, kalau jumlahnya (total yang dites) lupa dari pagi sampai tadi (7/6/2021) sekitar jam 01.00 WIB malam, sekitar itu," ungkap Eko.

"Mohon diluruskan ya, pak Walikota sudah kerja susah-susah," pungkas dia.

Baca juga: Apakah Melawan Petugas Penyekatan Dapat Dihukum Pidana? Ini Kata Ahli Hukum

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com