Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi agar Tak Mendengkur, Jaga Selalu Kesehatan Gigi dan Gusi

Kompas.com - 03/06/2021, 19:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata menurut penelitian medis, ada kaitan erat kebiasaan tidur mendengkur dengan kesehatan gigi dan mulut.

Dengkuran adalah tanda adanya gangguan atau penyumbatan pada saluran pernapasan ketika kita tengah tertidur pulas.

Kebiasaan tidur mendengkur atau mengorok ini tak hanya merugikan diri sendiri, namun juga orang lain yang tidur di sekelilingnya.

Sebenarnya apa yang terjadi ketika seseorang mendengkur? Dalam laman Healthline dijelaskan, ketika kita tertidur, secara otomatis otot-otot akan menjadi rileks sehingga menyebabkan tenggorokan menyempit dan jalan keluar udara menjadi tak leluasa.

Parah tidaknya dengkuran bisa disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari posisi tidur, hingga faktor alergi.

Ketika seseorang tidur telentang, biasanya suara dengkuran akan menjadi semakin parah. Hal ini lantaran dalam posisi ini, saluran napas akan lebih menyempit sehingga udara lebih susah keluar

Baca juga: Masalah Kesehatan Bisa Sebabkan Anak Mendengkur

Dengkuran dan OSAS

Ilustrasi tidur telentang.PEXELS/COTTONBRO Ilustrasi tidur telentang.
Ketika tidur telentang, dengkuran kadang disertai dengan hentakan napas yang dalam dan  pernapasan yang seperti terputus-putus. Kondisi ini dinamakan Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS), atau gangguan tidur berupa napas yang terhenti.

Penderita sleep apnea akan sering terbangun di malam hari, atau jantung berdebar-debar di pagi hari. Mereka juga akan merasa kurang tidur, badan tidak segar, dan mudah dihinggapi sakit kepala.

Siapapun bisa memiliki gangguan tidur mendengkur hingga sleep apnea ini.

Tak hanya dewasa saja, namun juga anak-anak khususnya mereka yang memiliki berat badan berlebih atau menderita amandel.

Baca juga: Anak Mendengkur Saat Tidur? Kenali 6 Penyebabnya

Kaitan mendengkur dan kesehatan mulut

Ada banyak penyebab tidur mengorok atau mendengkur, selain berat badan berlebih dan gangguan amandel.

Karang gigi bisa memicu kepekatan air liurUnsplash/Amr Taha Karang gigi bisa memicu kepekatan air liur
Hasil sebuah penelitian medis menyebutkan, bahwa 23% penyebab tidur mendengkur bisa berasal dari kesehatan gigi dan mulut, semisal perkembangan rahang bawah yang tak normal. Hal ini disampaikan oleh drg. MI. Grace W. Susanto, MM, staf pengajar Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang. 

Dari penelitian klinis disebutkan bahwa pasien yang memiliki letak gigi depan berjejalan, memiliki gusi dan jaringan lunak yang tak sehat, atau memiliki air liur yang pekat, cenderung memiliki kebiasaan tidur mendengkur. 

"Gigi yang berjejalan disertai karang gigi yang menumpuk membuat fungsi liur di bawah lidah terganggu dan menyebabkan air liur semakin pekat," ujar Grace W. Susanto kepada Kompas.com baru-baru ini.

Kepekatan air liur bisa mempengaruhi saluran pernapasan, karena sebagian air liur menempel pada dinding pernapasan dan bisa menghalangi aliran udara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com