Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jasa Pembersih Kamar Orang Meninggal seperti dalam Drakor Move to Heaven

Kompas.com - 23/05/2021, 20:15 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Drama Korea berjudul "Move to Heaven" sedang populer karena ceritanya yang hangat dan mengharukan.

Dalam drakor itu, tokoh utamanya bekerja sebagai pembersih kamar orang-orang yang telah meninggal.

Rupanya di dunia nyata, pekerjaan semacam itu benar-benar ada.

Baca juga: Mengenal Consigliere, Profesi Song Joong Ki di Drama Korea Vincenzo

Industri di Jepang

Pekerjaan membersihkan kamar orang yang baru saja meninggal sudah cukup lama menjadi industri dan mata pencarian di Jepang.

Melansir Al Jazeera, (14/10/2017), seorang perempuan bernama Miyu Kojima bekerja di perusahaan ToDo saat usianya 24 tahun,

Perusahaan ToDo menyediakan jasa membersihkan rumah orang yang telah meninggal. Ada 10 orang yang bekerja di perusahaan ini, tetapi Miyu adalah karyawan termuda dan satu-satunya perempuan.

Di Jepang, jasa ini kerap dipakai atas kasus kematian karena kesepian atau dikenal sebagai kodokushi.

Setelah jenazah dipindahkan, Miyu dan rekan-rekannya membersihkan rumah dan memilah-milah barang milik mendiang. Mereka menyebut diri mereka "pengorganisir kenangan".

Baca juga: Mengenal Sindrom Asperger, Sindrom yang Dialami Geu-ru dalam Drakor Move to Heaven

Meninggal hingga 8 bulan

Dari rumah yang dibersihkan, rata-rata orang yang meninggal telah terbaring tanpa ditemukan selama 1 atau 2 bulan. Bahkan Miyu pernah menemukan paling lama hingga 8 bulan.

Pagi hari, tim ToDo memberangkatkan 6 orang menuju lokasi. Mereka menyelesaikan pekerjaan dari pagi hingga sekitar pukul 3 sore. Masing-masing menghasilkan 3.000-5.000 dollar (Rp 43 juta hingga Rp 71 juta) dari pekerjaan itu.

Terkadang, mereka membersihkan rumah orang yang meninggal di rumah sakit, dibunuh, atau bunuh diri.

Namun yang lebih banyak biasanya membersihkan kamar bekas orang tua yang hidup sendiri dan tak memiliki keluarga.

Meski jenazah telah dikeluarkan, tetapi rambut dan rembesan dari jenazah terkadang masih ada.

Pekerjaan ini dinilai menguras fisik, tetapi Miyu lebih terbebani ketika bicara atau bertanya dengan keluarga mendiang.

"Saya sering berpikir tentang siapa yang pernah tinggal di sini, kehidupan seperti apa yang mereka miliki, pekerjaan apa yang mereka miliki, dan juga apa yang dipikirkan keluarga-keluarga ini tentang orang ini," kata Miyu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com