KOMPAS.com - Setahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia dan negara-negara di dunia masih terus berjuang memerangi wabah ini.
Masa-masa sulit masih belum lewat, jumlah vaksin yang terbatas, dan varian-varian baru yang terus muncul.
Mengacu data Worldometer, (22/5/2021), posisi 5 teratas negara dengan jumlah kasus infeksi terbanyak masih ditempati oleh negara yang sama, yakni:
Berikut ini adalah sejumlah perkembangan situasi terkait dengan pandemi ini dari sejumlah negara dunia:
Baca juga: Dihantam “Tsunami” Covid-19, India Kini Dibayangi Topan Raksasa
India meminta seluruh platform media sosial untuk menghapus seluruh konten yang memuat istilah "virus corona varian India", "varian India", atau sejenisnya.
Mengutip Hindustan Times (21/5/2021), Pemerintah India telah mengirim pesan kepada seluruh platform media sosial untuk hal ini, Jumat (21/5/2021).
Langkah ini dilakukan, karena banyak pihak yang mengasosiasikan varian B. 1.617 sebagai "varian India".
Padahal di lain pihak, WHO sendiri tidak pernah mengaitkan apalagi menamai varian itu sebagai "varian India".
WHO pun tidak pernah menamai sebuah strain dengan nama negara tempat strain baru itu pertama kali ditemukan.
Merujuk pada nama ilmiah ketika menamai suatu strain baru adalah langkah yang diambil WHO, dan mereka berharap semua pihak melakukan hal yang sama agar terjadi konsistensi.
Negara kota ini memperketat sejumlah aturan terkait Covid-19 setelah varian B.1.167 dengan kemampuan menyebar yang lebih tinggi terdeteksi di wilayahnya.
Misalnya, aturan pembatasan pertemuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, dari yang semula diizinkan 5 orang bertemu, kini turun hanya menjadi 2 orang saja.
Aturan ini diberlakukan sejak 16 Mei-13 Juni mendatang.
Melansir CNA (20/5/2021), akibat penerapan aturan ini banyak hotel mengaku mengalami pembatalan pemesanan kamar.
Meski jumlahnya tidak signifikan, namun banyak pemesan, terutama dengan tamu lebih dari 2 orang bukan satu keluarga, yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk tinggal di hotel, atau stagcation.