KOMPAS.com – Kawah Sileri yang berada di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami letusan freatik pada 29 April 2021 pukul 18.25 WIB.
Diberitakan Kompas.com, Jumat (30/4/2021), letusan freatik yang terjadi mengakibatkan lontaran material batu maupun lumpur.
Kepala Pos Pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung api Dieng Surip menyebutkan, hingga saat ini belum terpantau erupsi susulan.
Letusan Kawah Sileri, yang terjadi kemarin bukan yang pertama terjadi.
Baca juga: Update Letusan Kawah Sileri Dieng dan Rekomendasi PVMBG
Sebelumnya, pernah terjadi letusan Kawah Sileri yang bahkan menenggelamkan satu desa.
Berikut ini, catatan letusan yang pernah terjadi di Kawah Sileri:
Pada 4 Desember 1944, Kawah Sileri tercatat mengalami letusan freatik. Peristiwa ini menyebabkan 117 orang meninggal dunia.
Kawah Sileri tercatat juga pernah meletus pada 13 Desember 1964. Akibat peristiwa itu, satu kampung yang memiliki sebutan Desa Jawera hilang akibat erupsi Sileri yang bertipe freatik eksplosif.
Sebanyak 114 orang tewas.
“Sekarang prasastinya bisa dilihat di sekitar gerbang masuk kompleks wisata kawah. Dari cerita senior yang ada di pos pemantauan ini, konon misteri letusan Sileri tahun 1964 yang berupa batu seukuran kepalan tangan terlempar sampai di sini (pos) yang jaraknya sekitar dua kilometer,” ujar Surip, seperti diberitakan Kompas.com, 5 Juli 2017.
Pada 1984, Kawah Sileri juga meletus dan menyemburkan lumpur lahar panas. Letusan ini tak sebesar letusan pada 1986.
Berdasarkan catatan Stasiun Vulkanologi Dieng, pada Oktober dan November 1984 terekam 2.000 getaran gempa dengan skala 2,5 skala Richter.
Pada 6 Agustus 1986, letusan Sileri terjadi pada pukul 07.35 WIB didahului dengan gempa vulkanik berkekuatan dua SR.
Getaran gempa berlangsung sekitar 118 detik yang dirasakan sejumlah wilayah Wonosobo dan Banjarnegara.
Melansir Harian Kompas, 28 Juli 2003, semburan lumpur dan uap panas juga terjadi di Kawah Sileri selama beberapa hari.